Pencurian bermodus hipnotis yang dilakukan warga Turki di Lampung berlangsung tak lebih dari 10 menit. Pelaku dengan lihai membuat korbannya tunduk dan pasrah.
Trisya Damayanti (21) kasir yang menyaksikan pencurian di Indomaret Kalibalok di Jalan Sukarno Hatta, Sukabumi, Bandar Lampung mengaku tak bisa mengeluarkan kata-kata.
“Saya tahu dia mencuri. Tapi ketika saya coba ngomong sesuatu untuk mengingatkan teman-teman yang lain, tidak ada satu pun kata-kata atau suara yang keluar dari mulut,” kata Trisya, Kamis (26/8).
Trisya juga mengaku tak bisa menggerakkan badan mencegah tangan pelaku yang mengambil uang di kotak kasir. Gadis ini hanya terdiam menyaksikan peristiwa yang berlangsung singkat itu.
Anehnya, setelah pelaku meninggalkan lokasi, Trisya dan teman-temannya sempat tidak ingat peristiwa yang baru saja dialami. Karyawan Indomaret juga tidak memerhatikan atau menaruh curiga pada pelaku yang menuju mobil. “Saya tidak sadar kalau baru saja dicuri. Padahal sempat melihat mereka mengambil voucher pulsa. Tapi seingat saya, voucher tersebut dikembalikan lagi. Ternyata dibawa pergi,” kata petugas pramuniaga Sutejo (21).
Sutejo menuturkan, tiga pelaku yang masuk toko langsung menyebar seperti layaknya konsumen yang berbelanja. Dua orang lainnya (pria dan wanita) berada di depan meja kasir. “Yang satu membeli rokok, satunya lagi membeli pulsa,” kata Sutejo.
“Mereka seperti orang marah yang tidak puas dengan pelayanan kami. Ia minta diambilkan barang tertentu, tapi ketika diambilkan, ia minta yang lain lagi,” tambah Trisya.
Dengan bahasa yang tidak bisa dipahami, para pelaku sengaja membuat kasir dan pramuniaga bingung, hingga merasa bersalah karena tidak bisa memberikan barang seperti yang diminta. Karena tidak bisa memenuhi permintaan pelaku, kata Trisya, petugas sempat merasa jengkel atas perilaku aneh yang tidak biasa ditemuinya saat menghadapi konsumen.
Merasa permintaannya tidak dipahami, wanita tersebut langsung mengambil seluruh voucher yang terpajang di atas meja kasir. Dalam pengelihatan Sutejo, wanita itu mengambil satu voucher Indosat seharga Rp 50 ribu dan mengembalikan yang lainnya. “Tapi ia langsung meminta tukar dengan yang berharga Rp 25 ribu dan membayarnya,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan pelaku saat membeli dua bungkus rokok merek Dunhill. Seorang pria menunjuk jenis rokok yang terpajang di belakang kasir.
Berkali-kali Trisya mengambil jenis rokok yang diminta, tapi selalu salah. Setelah mendapatkan dua bungkus Dunhill, ia membayar. Saat itulah, Trisya menyaksikan tangan pria tersebut mengambil uang yang di kotak kasir. Trisya terkecoh.
Pada malam harinya, mereka baru sadar dengan peristiwa pencurian yang dialaminya pukul 18.30 wib. Uang tunai Rp 500 ribu raib, dan voucher senilai Rp 1.150.000 juga hilang dari atas meja kasir.
Kisah Asisten Kepala Toko Indomaret Yukum Jaya, Iin lain lagi. Ia mengaku baru tersadar keesokan harinya bahwa uang dalam brankas toko Rp 4 juta telah dibawa pelaku gendam.
Dia menceritakan ketika itu sekitar pukul 19.00 WIB, Rabu (11/8), selepas berbuka puasa mendengar suara berisik. “Ada empat orang asing, dua orang perempuan, dan dua laki-laki,” kata Iin kemarin.
Waktu itu, ia bersama tiga rekan kerjanya, yakni Ayu di bagian kasir, Heri dan Dafi sebagai pramuniaga. “Orang asing tersebut seperti orang India atau Arab,” katanya.
Menurutnya, dengan bahasa seperti bahasa Arab dicampur Inggris,pelaku berniat menukar uang pecahan kecil dengan pecahan Rp 100 ribu satu lembar.
Karena tidak ada uang pecahan besar di kasir, maka Iin ke lantai dua untuk menukar uang. Namun Iin merasa sangat aneh ketika tiba-tiba salah satu orang asing seorang ibu berumur sekitar 50 tahun ikuti ke lantai atas. Tidak jelas ibu itu bicara apa, ia pun mengambil uang di brankas, dan ibu tersebut juga ikut mengambil. “Sebelumnya saya melihatnya seperti melempar sesuatu ke arah brankas,” ungkapnya.
Karena tidak sadar, Iin pun melakukan pekerjaannya kembali seperti biasa, dan keempat orang asing tersebut pun pergi. Bahkan hingga pulang ke rumahnya di Kampung Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar, Iin masih belum menyadari uang di dalam brankas itu telah diambil seseorang.
Wanita ini baru sadar ada hal yang tidak beres keesokan harinya sekitar pukul 10.30 WIB. “Ketika itu ada mobil barang datang, saya kemudian ingat belum melakukan pengecekan uang,” tuturnya. Ketika membuka brankas uang ternyata raib.
Menurut Iin, ketiga rekannya juga tidak tahu apa yang terjadi. Namun dari mereka sempat curiga seperti ada yang tak beres dengan orang asing tersebut. Ia pun kemudian melaporkan kejadian ini kepada atasannya. “Baru kemudian atasan saya melaporkan ke kantor di Bandar Lampung,” kata Iin.
Sumber: tribunlampung.co.id