Stres, kelelahan, terlambat makan, atau kurang vitamin bisa menyebabkan vertigo. Bagaimana cara mengatasinya?
Sembari jongkok seorang pria paruh baya mencari-cari surat penting di sebuah laci. Surat belum ditemukan saat ia hendak berdiri. Namun, tiba-tiba ia lunglai dan tak kuasa bangun.
Ia takut membuka mata karena setiap matanya terbuka, benda sekelilingnya serasa berputar. Pria itu mual dan akhirnya muntah-muntah. Badannya lemas dan keringat dingin pun mengalir dari tubuhnya. Setiap kali membuka mata, ia mengeluh benda-benda yang ada di sekitarnya serasa berputar.
Demikian contoh kasus vertigo yang menyerang pasien dr Hatmoko. “Vertigo bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Tua maupun muda. Pria maupun wanita,” papar Hatmoko dalam blog-nya.
Vertigo biasanya disebabkan oleh tiga hal: gangguan tepi (gangguan pada telinga), gangguan sentral (gangguan pada batang otak atau otak kecil), dan gangguan sistemik (gangguan metabolisme kardiovaskuler).
Menurut dr M Arief Novianto dari Laboratorium Medical Check Up Pramita Utama Jakarta, penyakit vertigo umumnya mengganggu keseimbangan seseorang. Karena itu, penyakit ini sangat berbahaya jika menyerang saat seseorang sedang berkendara, mengoperasikan mesin, melakukan operasi, atau melakukan aktivitas lain yang membahayakan.
Vertigo bisa dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti cahaya yang berlebihan –bagi yang sensitif terhadap cahaya– atau faktor internal seperti tekanan darah tinggi, stres, kelelahan, kurang vitamin, dan pola hidup yang tak seimbang. “Vertigo sering terjadi karena ada gangguan pada syaraf tujuh dan syaraf delapan,” ujar Arief.
Dr Abdulbar Hamid SpS dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menambahkan, vertigo biasanya timbul akibat gangguan telinga bagian tengah dan dalam atau gangguan penglihatan. “Vertigo juga bisa terjadi ketika pasokan oksigen ke otak berkurang,” ujarnya.
Jika vertigo mulai menyerang, lanjut Hamid, penderita jangan panik. Sebab, kepanikan bisa membuat vertigo semakin parah. “Tarik nafas dalam-dalam, pejamkan kedua mata, dan segera mencari posisi yang aman, duduk atau berbaring, untuk mengantisipasi agar tidak terjatuh saat vertigo menyerang,” terangnya.
Hamid menjelaskan, saat vertigo datang menyerang pastikan tangan mencari pegangan agar tubuh tak terjatuh. “Pertahankan terus posisi ini hingga serangan vertigo berkurang dan hilang,” paparnya. Jika perut merasa mual dan ingin muntah, maka segeralah keluarkan karena dalam beberapa kasus keluhan vertigo berkurang setelah penderita muntah.
Saran serupa diungkapkan dr Iskandar Junaidi. Dalam buku bertajuk ”Sakit Kepala, Migrain dan Vertigo”, Iskandar menyebutkan vertigo bisa disebabkan karena rasa lapar dan asupan makanan ke tubuh yang tidak memadai, gejala anemia, jantung, penyempitan arteri ke otak, atau tekanan darah tinggi.
Ia menjelaskan, untuk menguji keseimbangan penderita vertigo, mintalah penderita berjalan pada garis lurus dengan membuka mata, lalu menutup matanya. Cara lain yang bisa dilakukan menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Universitas Matanatha, Bandung, ini adalah dengan segera duduk lalu meletakkan kepala di antara kedua lutut. “Segera kuasai perasaan agar pikiran menjadi tenang,” tulis Iskandar. [] adnan
foto : hypergeek.ca