Ari Purbono, anggota Fraksi PKS DPRD Kota Semarang yang dikenal bersuara kritis menjadi korban tabrak lari pria misterius. Wakil Ketua Komisi B itu ditabrak pengendara motor saat berolahraga menggunakan sepeda onthel, pada Selasa (10/8) pagi kemarin.
Akibatnya kini mantan calon wakil wali kota yang berpasangan dengan Harini itu kondisinya memprihatinkan. Ari sekarang dirawat intensif di ruang Hasan RS Roemani.
Dagu pria yang juga seorang ustad itu sobek. Rahang dan giginya patah. Telinganya juga berdarah-darah meski tak terlalu parah.
Ditemui koran ini di RS Roemani, Ari Purbono mengaku selalu berolahraga dengan rutin bersepeda setiap hari.
Dengan terbata-bata, Ari membeber kronologi bersepeda mulai dari jalan rumahnya di Tegalsari, lalu melintasi Jalan Sriwijaya, Tanah Putih, Kaliwiru, Akpol, dan Taman Diponegoro, hingga Siranda.
Pukul 05.45, di Siranda, persisnya di sekitar Vina House, ada pengendara motor yang dengan sengaja menyenggol bagian belakang sepeda onthel Ari Purbono. Akibatnya, sepeda onthel Ari Purbono oleng. Dia lantas terjerembab dan jatuh di tepi jalan. Bagian wajahnya terantuk aspal jalan, hingga berdarah-darah. Sebaliknya, si pengendara motor justru melarikan diri. Ciri-ciri pengendara, mengendarai Honda Astrea Impressa dan berjaket hitam.
Meski terjatuh, Ari berusaha mengejar orang yang menabraknya dari belakang. Namun kondisi tubuhnya sudah tak memungkinkan lagi. Sesampainya di jalan turunan Siranda, dia lemas. Ari lantas memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Ari dibawa keluarga ke RS Roemani.
Musibah yang dialami Ari memunculkan spekulasi, ada orang yang sengaja ingin mencelakai anggota Fraksi PKS DPRD Kota Semarang itu. Mengingat selama ini Ari sangat kritis menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintahan.
Ari tercatat tergabung dalam keanggotaan Pansus LPj APBD 2009 yang saat ini masih dibahas. Dalam Pansus, Ari getol menyoal anggaran pembebasan lahan kolam retensi yang diduga adamark up sebesar Rp 2,1 miliar. Ari juga mengkritisi belum tertagihnya pajak reklame hingga Rp 17 miliar.
Meski begitu, Ari mengimbau agar tak berburuk sangka. “Mungkin karena dia takut saja sehingga tidak berani berhenti untuk bertanggung jawab. Doakan saja semoga saya cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa,” kata Ari.
Kejadian yang baru saja dialami, membuat Ari bersemangat mendesak Pemkot segera membangun jalur sepeda. Mengingat saat ini para pengguna sepeda semakin menjamur di Kota Semarang. Selain menjadi gaya hidup sehat, keberadaan jalur sepeda sangat diperlukan agar budaya bersepeda dalam masyarakat semakin tinggi.
Salah satu impian dan komitmen Ari, Kota Semarang memiliki jalur sepeda. Namun dia sangat kecewa dengan penyusunan draf KUA dan PPAS APBD Perubahan 2010 yang diajukan eksekutif ke DPRD. Sebab draf KUA PPAS itu tidak memasukkan anggaran untuk pembangunan jalur khusus sepeda.
Dia akan meminta Pemkot segera memasukkan anggaran pembangunan jalur sepeda ke PPAS APBD Perubahan 2010, utamanya jalur sepeda di kawasan Simpang Lima.
Sumber:jawapos.com