Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melihat rencana sekelompok orang untuk memperingati kemerdekaan Israel di Indonesia sebagai tindakan inkonstitusional. PKS mendesak aparat keamanan untuk mencegah dan memastikan tak ada upacara peringatan kemerdekaan Israel di Indonesia.
“Kita bisa lihat dari semangat UUD 1945 tentu saja juga dari sisi agama. Dari sisi konstitusi sudah jelas bahwa kita antiagresi dan kolonialisasi, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Indonesia harus berdiri di depan dalam memerangi setiap bentuk kolonialisasi, tentu perilaku Israel itu jelas sudah menganeksasi menduduki, menjajah secara tidak sah disamping itu juga melakukan kejahatan yang menista kemanusiaan, jadi kegiatan itu inkonstitusional tidak manusiawi,” ujar Ketua Dewan Syariat PKS, Surahman Hidayat, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (15/5/2011).
Hidayat menuturkan, PKS menilai Israel bukanlah simbol Yahudi namun sebagai simbol zionime. Karenanya upacara peringatan kemerdekaan Israel di Indonesia tak dapat dibenarkan
“Apalagi dilihat dari semangat moralitas dan agama sebab Israel itu bukan ajaran Yahudi tapi zionisme. Tidak ada pijakan yang benar memperingati kemerdekaan Israel di Indonesia. Bisa mengundang reaksi menganggu stabilitas keamanan,” ingatnya.
Ia pun berharap petugas keamanan untuk selalu siaga. Karena kalau perayaan ini berlangsung bisa jadi memicu kerusuhan karena merupakan penistaan terhadap NKRI.
“Ya jelas polisi itu sebagai alat penegak hukum dan perundangan dan mereka diberi amanat ya untuk itu. Polisi harus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Jelas ini mengancam, jadi polisi dan TNI sebagai aparat keamanan harus mencegah dan melarang tindakan ini,” tandasnya. |dtc|