Bandung – Bak artis sinetron, Ruslan, Satpam Kantor Unit Pegadaian Sapan, Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung, berperan sebagai korban perampokan kawanan bersenpi. Namun aktingnya tercium aparat polisi. Perampokan yang terjadi di kantornya ternyata hanya rekayasa semata.
Jumat (4/11/2011), sekitar pukul 12.00 WIB, pegawai kantor pegadaian Sapan tengah Jumatan. Di kantor hanya Ruslan seorang. Ceritanya, kawanan perampok bersenjata api menyatroni kantor. Mulut Ruslan dilakban dan kedua tangannya diikat ke pintu brangkas. Ruslan pun dipukul oleh perampok hingga pingsan.
Kawanan perampok berhasil menggodol uang Rp 8 juta dan perhiasan emas milik nasabah senilai Rp 139 juta. Saat rekan Ruslan tiba ke kantor usai Jumatan, Ruslan terlihat dalam kondisi tak sadarkan diri.
Aksi Ruslan itu nyaris tanpa cacat. Pegawai pegadaian percaya jika kawanan perampok mendatangi kantor dan Ruslan menjadi korban.
“Ternyata hasil penyelidikan itu hanya rekayasa. Satpam dan pelaku ada kerjasama,” tegas Kapolres Bandung AKBP Sony Sonjaya kepada detikbandung, Minggu (6/11/2011).
Satpam Ruslan sengaja dilukai hingga pingsan, hanya untuk alibi. “Hasil visum et repertum, luka yang dialami satpam menurut keterangan dokter tidak memungkinkan mengakibatkan satpam itu pingsan,” katanya.
Kecurigaan polisi juga diperkuat dengan sikap Ruslan yang memberikan keterangan pada polisi, selalu berbeda dan berbelit-belit.
“Ya akhirnya satpam mengaku bahwa diia terlibat dalam perencanaan itu,” katanya.
Pelaku seluruhnya berjumlah tiga orang. Kini satpam Ruslan sudah ditetapkan sebagai tersangka, dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. dtc