MANADO — “Pantang pulang sebelum padam”. Demikian slogan anggota pemadam kebakaran (Damkar) di seluruh Indonesia, termasuk Manado. Tapi, bagaimana apinya padam lebih cepat jika seluruh fasilitas minim? “Padahal, kami dituntut harus sigap memadamkan api agar jangan sampai meluas. Kami juga harus standby 24 jam,” ujar beberapa personil pemadam.
Fasilitas Damkar di Manado memang minim. Data yang diperoleh, mobil pemadam yang dimiliki Pemkot kebakaran hanya 11 unit, dan lima di antaranya rusak. “Kami sedang perbaiki yang rusak itu,” kata Kadis Pemadam Kebakaran Manado Drs Ferry Tumewan. Menariknya, mobil-mobil ini pengadaan sejak 1980 dan yang terakhir 2008.
Yang sedang operasi antara lain dua unit Mitshubishi Fuso 120 FS kapasitas 3.500 liter, dua unit Isuzu Elf kapasitas 3.000 liter, dan dua unit Toyota Rino kapasitas 2.500 liter. Sementara yang sedang diservis lima unit itu adalah dua unit Mitshubishi Fuso 190 FS kapasitas 5.000 liter yang menunggu suku cadang dari Singapura, dua unit Isuzu kapasitas 4.000 liter yang menunggu suku cadang sistem rem dari Jakarta, serta 1 unit Mercedes Benz kapasitas 3.000 liter, menungu suku cadang sistem steering dari Jakarta. “Ke depan, mungkin juga perlu motor pemadam kebakaran untuk menjangkau lorong-lorong, mirip di Jakarta,” kata Tumewan didampingi
Sementara personil di Dinas Damkar seluruhnya 91 orang, yang terdiri dari 60 orang petugas lapangan, 29 orang staf berstatus PNS, dan 2 honorer. “Untuk petugas lapangan, mereka dibagi dalam tiga shift, masing-masing shift 20 orang,” jelas Tumewan.
Tumewan menambahkan, kebutuhan Ideal kendaraan Damkar untuk Kota Manado yang terdiri dari 11 kecamatan dengan jumlah penduduk sekira 500 ribu orang adalah 22-25 unit. “Setiap 15-20 ribu penduduk atau di satu kecamatan diperuntukkan satu mobil,”. “Semetara, satu unit mobil terdiri dari 4-5 personil , satu driver dan 3-4 operator. Sehingga jumlah ideal pesonil saat ini dengan armada sebanyak 11 unit dibagi kedalam tiga shif, maka damkar membutukan 165 personil di lapangan. Kami berusaha mengefektifkan personil dan kendaraan yang ada,” ungkap Tumewan.
Dia menambahkan, Hydrant, salah satu fasilitas pendukung Damkar Manado, jumlahnya sebanyak 19, tapi hanya 16 yang berfungsi. “Sisanya sementara diperbaiki,” ujar Tumewan didampingi Sekretaris Damkar Manado Drs Refli Mamusung. [manadopost.co.id]