MAKASSAR, BKM — Jaya (28) , warga Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, tergeletak tak sadarkan diri usai dihakimi warga di Jalan Buru, Rabu (10/10) pukul 22.00 Wita. Pria yang ditubuhnya dihiasi beragam tato ini, dihakimi karena kedapatan mencuri handphone di rumah warga.
Beruntung ia diselamatkan polisi saat warga lainnya mulai berdatangan.
Warga setempat mengungkapkan, Jaya sudah lama menjadi incaran karena kerap terlihat mondar-mandir di Jalan Buru dengan galagat yang mencurigakan. Sebelum kejadian, ia memasuki sebuah rumah dan berhasil membawa HP.
“Tapi dia kedapatan, waktu mau ditanya dia malah lari. Warga akhirnya beramai-ramai mengejarnya sampai tertangkap,” ujar seorang warga Jalan Buru.
Jaya kemudian dihakimi. Beberapa warga menghajarnya dengan balok dan kayu hingga ia jatuh pingsan. Beruntung, tidak ada warga yang membawa senjata tajam.
Di saat tubuhnya tergelatak tak sadarkan diri, beberapa warga bahkan masih sempat melayangkan pukulan. Petugas dari Polsekta Wajo akhirnya yang di tempat kejadian langsung mengamankan tersangka dari amuk warga.
Ia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri. Jaya menderia sejumlah luka di tubuhnya. Kepala terluka akibat pukulan benda tumpul. Wajahnya lebam, dan beberapa bekas pukulan di punggung dan di leher.
Usai mendapat perawatan di Rumah Sakit Akademis, tersangka langsung digelandang ke Polsekta Wajo. Ia digiring dalam keadaan tak bisa berdiri. Jaya terpaksa dipapah oleh petugas karena tak bisa berjalan akibat pukulan di bagian betisnya.
Kapolsekta Wajo AKP Basri Jafar mengemukakan, tersangka sudah beberapa kali masuk di rumah warga mencuri HP dan dompet. Namun baru kali ini ia tertangkap.
“Dia memang sudah lama dicari. Dia sering mencuri di rumah warga,” ujar Basri.
Jaya menuturkan, ia memang sudah lama mengincar rumah warga di Jalan Buruh. Malam itu, ia melihat pintu rumah terbuka lebar. Akhirnya timbul niatnya untuk masuk dan menggasak barang-barang berharga.
“Waktu saya masuk, saya cuma ambil HP. Setelah keluar ada warga yang lihat dan berteriak. Tapi saya lari, akhirnya saya dikejar beramai-ramai,” kata Jaya.
Jaya mengaku sudah sering mencuri di rumah-rumah warga. Namun, selama ini ia selalu lolos. [beritakotamakassar.com]