Belakangan ini Indonesia sering kedatangan tamu dari luar negeri baik musisi, tokoh politik, pesepak bola dan tokoh-tokoh legenda lainnya. Penggemar yang datang berduyun-duyun bisa jadi menyenangkan bagi para artis dan tamu VVIP tapi bisa juga merepotkan orang di sekelilingnya. Dari sinilah peran jasa keamanan dituntut bisa memberikan pelayanan yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Dalam bidang pengamanan, istilah khusus yang sering digunakan untuk mengawal seseorang secara intens disebut close personal protection. Kegiatan ini menuntut seorang security mengawal klien dari menit ke menit untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Peran ini yang digeluti Erby Dwintoro Operation Manager P1 Force Security sejak tahun 1990 hingga sekarang.
Menekuni bisnis sebagai close personal protection dan event security organitation dengan berbagai macam klien mulai dari artis, musisi, tamu istimewa (VVIP), pejabat pemerintah, pengusaha dan bintang pemain bola kelas dunia membuat Erby semakin dikenal sebagai seorang pengawal artis. Sejak berkecimpung di dunia pengamanan ini Erby sudah mengawal lebih dari 600 tokoh nasional dan dunia. “Pertama kali kami mengawal Richard Marx,” ujarnya kepada SWATT Magazine di kantornya di bilangan Kuningan Jakarta Pusat.
Erby mengakui, meskipun basic pendidikannya adalah Sarjana Ekonomi (S1) Universitas Jayabaya, dengan kemampuan manajemen dan terjun langsung di lapangan membuat ia mampu menjalankan tugas itu dengan lancar. “Sebagai seorang close personal protection kita harus berusaha semaksimal mungkin melayani klien dengan jaminan keselamatan dan kenyamanan dari menit ke menit,” ujar alumi Unibaya tahun 1988 ini.

Saat itu Erby menerapkan managemen security dan memfokuskan diri pada pengamanan artis. Semua dimulai dengan menyiapkan pengamanan di ring satu hingga empat dengan tugas dan peranannya masing-masing. Ketika bertemu dengan sesama pengamanan dari luar negeri Erby menggunakan kesempatan itu untuk saling bertukar pengalaman. “Sesama pengaman biasanya mereka selalu terbuka dan berkoordinasi untuk menghadapi berbagai macam ancaman dan tantangan,” paparnya.
Ketika menjamu klien yang sedang meeting di sebuah wilayah, ia harus tahu daerah mana saja yang akan dikunjungi, lokasi meeting, penginapan, tempat makan, berenang dan tempat bermain golf yang aman dan nyaman bagi kliennya. “Kita harus tahu posisi bos tidak boleh terlalu didepan atau dibelakang,” paparnya.
Misalnya ketika Erby mengawal salah seorang pejabat penerintah yang berkunjung ke daerah pelosok untuk menerima aspirasi rakyat, ia harus tahu dimana tempat-tempat yang aman untuk istirahat, tempat makanan, MCK, tempat berlibur dan tempat-tempat yang sering digunakan perkumpulan warga. “Semua harus dikuasai jangan hanya berada dibelakang klien pergi tapi tidak memberikan solusi,” paparnya.
Prinsip seorang pengaman protection harus bisa menjaga klien dari fanatisme fans dan menutup-nutupi kebiasaan buruknya. Mereka tetap lelah mengurus fans sehingga sifat kemanusiaannya terlihat. “Hanya karena masalah kecil bisa saja menjadi boomerang sehingga keputusan yang nyeleneh pun jika bisa menolong akan menjadi solusi yang ditunggu,” paparnya.
Tugas sorang close personal protection yang terpenting tidak hanya mengamankan tapi juga memberikan rasa nyaman kepada klien dan orang yang ada disekitarnya. Seorang pengawal tidak bisa bersifat arogan mentang-mentang mengamankan klien tapi bertindak merugian dan membahayakan orang lain.
Selain mengawal artis dan pejabat pemerintah, Erby juga pernah mengawal sejumlah tokoh pesepak bola dunia yang datang ke Indonesia seperti Pep Guardiola beberapa waktu lalu. Bagi Erby hal yang membedakan antara pengamanan artis, pengusaha, pejabat, dan tokoh adalah ketika berhadapan dengan dunia mereka.
Secara keseluruhan pengamanan artis adalah salah satu pekerjaan yang menantang karena berhadapan dengan ribuan fans artis. Tidak bisa dipungkiri bahwa fans yang hanya ingin berfoto atau tanda tangan ini bisa marah jika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Sementara pengamanan pengusaha atau VVIP ancamannya adalah tindak kekerasan, pembunuhan dan penculukan yang bisa dilakukan oleh pesaing bisnisnya.
Pada dasarnya sama-sama melakukan penyerangan tapi bagi seorang pengamanan harus bisa membuat jarak dan melindungi seseorang dari tindakan yang merugikan. Inti dari pengamanan adalah menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi semua khalayak. “Jika tidak mengerti kemauan dan kebutuhan klien, seorang pengaman tetap akan tegang ketika di lapangan,” terangnya.
Perlu Persiapan
Menurut Erby, selama puluhan tahun bertugas sebagai close personal protection dari berbagai tamu istimewa, artis, pejabat, tokoh dan musisi kelas dunia tidak ada halangan berat yang dihadapinya. Hal ini dikarenakan selalu ada persiapan dan pengalaman dalam bertugas sehingga mudah memprediksi keadaan dan menghindari terjadinya kondisi yang tidak diinginkan dan membahayakan.
Erby mengakui secara fisik syarat sebagai seorang close personal protection dan event security organitation standar proporsional. “Tidak gemuk dan tidak kurus, tidak pendek dan tidak tinggi. Pokoknya sedang,” paparnya.
Hal yang diperlukan adalah kecerdasan untuk mengawal acara dari pertama hingga selesai. Dalam menjalankan tugas ini minimal tim pengawal dibagi dua dimana close personal protection harus mendampingi kline selama berada dalam pengawalan sehingga jika terjadi sesuatu pada artis maka bisa langsung berada disamping artis. Sementara close protection akan segera mencari jalan untuk menyelamatkan diri atau menghindari suasana yang tidak aman. “Dengan demikian jika keadaan tidak aman maka tim pengaman sudah bisa menyipkan jalan dan mobil untuk keluar gedung dan menghindari ancaman,” paparnya.
Selain menjaga keamanan artis, tugas close personal protection adalah melayani kebutuhan artis baik makan, belanja, menginap di hotel dan menjamin keselamatan artis selama menjadi tanggung jawab security. Keamanan dan kenyamanan menjadi dua mata pisau yang tidak bisa dipisahkan.
Caranya, Erby harus tahu siapa yang akan dikawal atau minimal tahu siapa promotornya. Cara mengetahui apakan perlu dilakukan pengawalan ekstra ketat atau tidak, seorang close personal protection dan event security organitation harus tahu berapa penjualan latar belakang artis, misalnya apakah kaset CD yang beredar di masyarakat cukup besar?
Pasalnya tidak semua artis kelas dunia membutuhkan pengamanan yang besar. Contohnya artis seperti Michael Jackson, Rick Brush, Bob Dylan yang semuanya top di Amerika dengan penjualan kaset sangat besar tapi belum tentu ramai di Indonesia sehingga tidak membutuhkan pengamanan yang ekstra. “Berbeda dengan pengamanan artis seperti Boy Band asal Korea, Justin Bieber yang sedang naik daun nyaris dibutuhkan pengamanan ekstra ketat,” paparnya.
Cara paling mudah menguasai tugas close personal protection dan close protection yaitu menyelidiki figur tamu penting atau artis yang akan dikawal dengan konsep “Si Adi Demen Babi.” Penjabaran kalimat ini antara lain adalah ; Siapa yang akan hadir? Apa yang dikawal? Dimana saja acaranya? Dengan apa pengamanannya? Mengapa harus dikawal? Bagaimana jika terjadi sesuatu? Bila terjadi sesuatu apa yang harus dilakukan?
Semua pertanyaan di atas harus terjawab dengan melakukan investigasi sederhana dari berbagai informasi yang ada. Pertimbangan ini selalu menjadi dasar keputusan bagi seorang security ketika terjadi sesuatu apakah artis tersebut harus tetap show atau batal show.
Jika tidak jadi show apakah ia harus tetap di hotel atau segera meninggalkan hotelnya. Jika terlalu banyak fans yang memicu masalah apakah perlu disiapkan mobil di tiga tempat satu di loby hotel, satu di jalan A dan di jalan B. “Walaupun kelihatannya aman tapi rencana harus disiapkan karena ancaman tidak dapat diprediksi pasti. Semua harus dikoordinasikan dengan promotor dan dilanjutkan dengan pendampingan artis,” paparnya.
Intinya jasa pengamanan artis memiliki posisi stategis untuk mensukseskan jalannya acara sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi klien serta memberikan dampak positif bagi masyarakat yang tengah menggandrunginya. “Waktu Lady Gaga saya diminta 250 orang untuk mengawalnya sayangnya acara batal diadakan,” terangnya.| Heru Lianto|A. Muhajir