Playboy akan menginjakkan kakinya di India, tempat dimana pemirsa televisi baru mulai terbiasa dengan “adegan panas” di layar kaca atau biskop. Jadi, saat majalah dewasa itu membuka klub malam pertama mereka di India bulan depan, jangan harap ada ciri khas Playboy, seperti “kelinci cantik” berpakaian seksi atau telanjang, di dalamnya.
Playboy sadar akan konsekuensi jika harus berhadapan dengan polisi moral di India. Kios-kios majalah di India tidak menjual majalah dewasa tersebut.
“Tak ada hal yang akan bertentangan dengan norma di India. Kita sedang dalam proses meluncurkan kampanye mulai bulan ini agar Playboy [India] tidak diasosiasikan dengan konten dewasa dan konten berbau telanjang,” kata Sanjay Gupta, direktur eksekutif PB Lifestyle Ltd. dalam suatu wawancara.

PB Lifestyle Ltd. adalah perusahaan lokal yang bukan bagian dari Playboy. PB Lifestyle Ltd. memiliki lisensi ekslusif untuk memasarkan produk memorabilia serta mendirikan dan mengelola klub Playboy di India.
“Klub Playboy lebih mengetengahkan gaya hidup Playboy serta citra glamor, dibandingkan sisi negatifnya – itupun kalau kita bisa menilai hal itu sebagai sesuatu yang negatif,” kata Gupta kepada Wall Street Journal.
Kostum Playboy Bunny, pakaian seksi bertemakan kelinci, akan dirancang ulang sedemikian rupa sehingga menghindari kesan tidak senonoh.
Para “Bunnies”, sebutan bagi para pramusaji di klub itu, awalnya akan dilakoni oleh perempuan-perempuan asing yang dilatih khusus oleh Playboy Enterprises, Inc. Nantinya, kata Gupta, klub Playboy di India akan merekrut perempuan setempat.
Playboy Enterprises merupakan perusahaan swasta yang didirikan untuk mengelola majalah dewasa tersebut serta bisnis gaya hidup lainnya di seluruh dunia.
PB Lifestyle telah menandatangani kontrak untuk membuka 120 klub, hotel, bar dan kafe Playboy selama 10 tahun ke depan, kata Gupta. Pada tiga tahun pertama, Playboy Lifestyle berencana membuka delapan klub serta sejumlah bar dan kafe dengan nilai investasi 2 miliar rupee atau sekitar Rp355 miliar.
Klub pertama, seluas sekitar 2.000 meter persegi, akan dibuka bulan depan di kawasan pantai Candolim, Goa. Klub kedua akan diluncurkan dalam sebuah hotel bintang lima di Hyderabad. Gupta mengatakan akan membuka satu klub di Mumbai tahun 2013, namun lokasinya belum pasti.
Bar dan kafe recananya akan menargetkan pengunjung lebih umum dan lebih muda. Namun untuk klub malam, yang dibolehkan masuk hanya mereka yang sudah menjadi anggota klub tersebut. Menurut Gupta, pendaftaran keanggotaan bakal mencakup pertanyaan seputar tingkat pendidikan serta besaran gaji. Untuk lolos pendaftaran, misalnya, seseorang harus masuk dalam segmen A1 dalam sistem Klasifikasi Ekonomi Sosial di India.
“Perempuan boleh bergabung juga. Kami berupaya menciptakan lingkungan dan suasana yang nyaman bagi [pelanggan] perempuan,” kata Gupta.
Setiap negara bagian di India memiliki aturan masing-masing mengenai aturan minum alkohol atau aturan tentang mempekerjakan perempuan di tempat yang menyajikan minuman keras.
Di Mumbai dan New Delhi, batas usia minimum untuk mengonsumsi minuman keras adalah 25 tahun. Di Punjab dan Haryana, pemerintah melarang perusahaan mempekerjakan perempuan di tempat yang menjual minuman keras atau obat-obatan terlarang.
Bahkan di negara bagian seperti Karnataka yang mengizinkan perempuan untuk bekerja di bar dan klub malam, perempuan sering mendapatkan kesulitan mendapatkan pekerjaan di tempat seperti itu.
Gupta menegaskan mereka tidak akan melanggar moral dan hukum yang berlaku di semua negara bagian di India.
Jitendra Janawale, anggota partai politik Shiv Sena, mengatakan dirinya sedikit terganggu dengan kehadiran klub-klub Playboy di India.
“Bila timbul ketidaksenonohan, jika mereka melanggar budaya kita atau merusak generasi muda kita, tentu kami akan menentang,” kata Janawale. Ia juga mengingatkan agar klub atau kafe Playboy tidak boleh didirikan di dekat sekolah atau daerah perumahan.
Janawale pada 2009 memimpin demontrasi yang menuntut penghapusan poster promosi film Kurbaan. Poster itu menggambarkan bagian belakang tubuh Kareena Kapoor, aktris ternama India, yang sedang berpose telanjang. (sol/wsj)