Surabaya – Setelah melakukan penyelidikan, polisi segera menetapkan 2 tersangka yang dianggap bertanggungjawab atas tewasnya Maulana Ainul Yaqin alias Inul (19), calon taruna Balai Pelatihan dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya.
Hal ini diungkapkan Kasat Reskrim AKBP Farman saat berbincang-bincang dengan dihubungi detiksurabaya.com, Kamis (18/10/2012).
Farman mengaku, pihaknya kini tengah membidik 2 tersangka usai melakukan pemeriksaan terhadap 27 orang saksi, diantaranya pembina, taruna senior serta pihak keluarga.
“Mohon doanya saja. Sampai saat ini memang masih saksi dan belum bisa kita tetapkan sebagai tersangka,” katanya.
Selain itu, kata Farman, pihaknya juga akan melakukan rekonstruksi penemuan korban di kolam latihan SAR di lingkungan kampus.
Ia menjelaskan, rekonstruksi yang akan digelar dalam waktu dekat bertujuan untuk mengetahui pasti penyebab korban meninggal dan memastikan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
“Berdasarkan hasil visum, di dalam paru paru korban ditemukan serbuk pasir berasal dari dasar kolam. Kemungkinan pasir itu masuk saat korban berusaha menyelamatkan diri,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Maulana Ainul Yakin (19) taruna BP2IP ditemukan tewas di dasar kolam latihan SAR di area kampus di kawasan Gunung Anyar pada Minggu (30/9/2012) sekitar pukul 19.00 WIB. Sehari sebelumnya, pihak kampus menghubungi keluarga korban di Bangkalan bahwa yang bersangkutan melarikan diri dari Masa Orientasi Dasar (MOD).
Pihak kampus mengaku jika selama MOD ada kegiatan penyeberangan basah yang dilakukan di kolam latihan SAR. Dan selama kegiatan berlangsung dilakukan pengawasan ketat baik pihak kampus maupun panitia MOD.
Bahkan selama penyeberangan tersebut, calon taruna yang berjumlah 237 dipisahkan antara yang tidak bisa berenang dan yang tidak. Korban sendiri termasuk dalam kelompok yang tidak bisa berenang. [dtc]