
Purwokerto – Ribuan mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas, Jateng dari berbagai fakultas menggelar aksi demonstrasi menolak kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka menilai kebijakan itu membuat biaya kuliah kian mahal.
Massa yang mengatasnamakan gerakan Save Sudirman berkumpul di Kampus FISIP Unsoed dan berjalan menuju Gedung Rektorat Unsoed dengan membawa spanduk bertuliskan “Menolak Komersialisasi Pendidikan”, “Unsoed Mahal”, dan lain-lain. Mereka bergerak ke Rektorat Unsoed melalui Fakultas Ekonomi dan Hukum. Rencananya massa akan melakukan pendudukan di gedung Rektorat Unsoed.
“Tolak UKT, kembalikan uang sumbangan kami,” teriak massa yang mulai berjalan masuk ke halaman rektorat, Rabu (12/12/2012).
Menurut para mahasiswa, Unsoed menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebagai biaya pendidikan untuk tahun ajaran 2012. UKT lahir berdasarkan Surat Edaran Dikti No. 21/E/T/2012 tentang UKT dan Surat Edaran No. 274/E/T/2012 tentang Penghitungan UKT. UKT di Unsoed lahir melalui Surat Keputusan Rektor No.654/UN23/PP.01.00/2012.
Dalam surat edaran yang dibagikan para mahasiswa tersebut disebutkan implementasi metode penghitungan yang dilakukan Unsoed tidak sesuai dengan surat edaran Dikti tersebut.
UKT yang seharusnya biaya tunggal, tapi masih melahirkan penarikan-penarikan lain yang dibebankan kepada mahasiswa. Misalnya, biaya jurnal, praktikum, diktat praktikum, jas laboratorium, dan kartu perpustakaan. |dtc|