MAKASSAR, BKM — Dua pria tewas dengan luka tikaman, menyusul keributan dua kelompok pengunjung tempat hiburan malam (THM), di Cafe Mega, Jalan Nusantara, Makassar, Senin (25/9) dini hari sekitar pukul 01.30 Wita.
Keduanya adalah Busrah Dg Mangka (27) dan Caspar (25), warga Pallangga, Gowa. Busrah tewas dengan luka tusuk di leher, sementara Caspar tewas dengan tikaman di lambung kanan yang menembus ulu hati.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pelabuhan AKP Amrin AT, mengungkapkan, dua kelompok ini sama-sama warga asal Pallangga, Gowa. Keduanya masuk ke Cafe Mega sekitar pukul 23.00 Wita. “Mereka duduk bergerombol dan mabuk-mabukan,” ujar Amrin.
Sekitar pukul 01.00 Wita, kedua kelompok ini beranjak meninggalkan Cafe Mega, namun tiba-tiba terjadi keributan di pintu masuk. “Belum jelas apa pemicunya. Kemungkinan karena mereka di bawah pengaruh miras. Sama-sama mabuk dan saling senggol waktu keluar,” terang Amrin.
Kedua kelompok kemudian saling serang. Seorang pria bernama Busrah tiba-tiba jatuh bersimbah darah dengan luka tikaman di bagian lambung.
Melihat Busrah ambruk, rekannya, Caspar bermaksud menolong. Namun, ia juga tak luput dari serangan lawan. Sebuah tikaman kemudian menghujam di lehernya, membuat pria ini meregang nyawa.
Busrah dilaporkan tewas di tempat. Menurut Amrin AT, korban tewas seketika karena luka tikaman yang mengenai lambungnya menembus ulu hati. Sementara Caspar, masih sempat dilarikan ke RS Labuang Baji, namun nyawanya juga tak tertolong. Ia mengembuskan napas terakhir beberapa menit setelah tiba di RS.
Dari peristiwa ini polisi telah mengamankan tiga orang saksi dari kelompok korban bernama Irfan, Sultan, dan Ical, serta satu orang saksi dari kelompok pelaku bernama Mustari. Mereka hingga sore kemarin, masih menjalani pemeriksaan. Sejumlah pramuria THM juga turut diperiksa.
Wakil Kepala Polres Pelabuhan Kompol Satria Febrianto, mengemukakan, identitas pelaku sudah dikantongi. Mereka kini dalam pengejaran petugas. “Korban dan pelaku sama-sama dari Palangga, Gowa. Karena pelaku masih dalam pengejaran, sehingga motifnya belum diketahui, yang jelas antara pelaku dan korban sama-sama mabuk,” papar Satria.
Seorang pramuria Cafe Mega mengungkapkan, tidak jelas motif keributan itu. Awalnya mereka hanya bergerombol dan pesta miras hingga mabuk. “Pas kita mau tutup mereka pada pulang. Tapi tiba-tiba di pintu masuk mereka cekcok dan akhirnya saling serang,” tuturnya.
Pramuria lainnya menuturkan bahwa sejak dari dalam cafe, dua kelompok ini sudah saling sindir. Namun, mereka tak sampai ribut. Setelah keluar, seorang dari kelompok pelaku berteriak dan mencabut badik.
Busrah yang juga dalam pengaruh minuman keras tampak mendekati kelompok itu. Tiba-tiba seorang pria bersenjata badik menyerangnya dari belakang dan langsung menusuk lambung kanannya.
“Saya lihat dia langsung jatuh. Saya pikir cuma luka kecil, ternyata lukanya parah. Ia banyak mengeluarkan darah. Rekannya, yang satu mau menolong, tapi dia juga diserang. Lehernya ditikam,” ujar pramuria yang enggan disebut identitasnya itu.
Hanya saja, ia mengaku tidak jelas motif keributan ini. “Nda tau juga, karena kami keluar waktu sudah cekcok mulut,” kuncinya. [beritakotamakassar.com]