PT Security Phisik Dinamika (SPD) ikut tampil dalam ajang pameran ‘Safety & Security Asia (SSA) dan Fire & Disaster Asia (FDA) 2012′, di Jakarta Convention Centre, Kamis (6/12/2012).
Pameran ini terbilang cukup bergengsi, karena dihadiri oleh 71 perusahaan peserta pameran tingkat dunia dari 14 negara di dunia, perusahaan terkemuka dunia dibidang produk keselamatan dan keamanan serta Wagner Asia, pemasok mesin dan peralatan untuk berbagai industri.
Dalam pameran itu SPD membuka stan dengan menampilkan produk-produk pengamanan, baik security sistem maupun security guard yang ditampilkan melalui bentuk audio visual. Dari security guard sendiri, SPD menonjolkan sarana dan prasana tempat para security digembleng atau dilatih di Pusdilat SPD dengan luas lahan hampir sekitar 5 hektar. Selain itu, SPD juga menampilkan armada-armada mobil mewahnya. Tak heran jika para pengunjung satu per satu silih berganti berdatangan ke stan SPD.
Salah satu stan SPD, Iyan mengatakan, meskipun pameran ini fokus ke security sistem namun ia juga tidak mau ketinggalan untuk menampilkan security guard di stannya. Menurutnya, security sistem tidak akan berjalan tanpa adanya dukungan dari security guard. Karena keduanya itu harus seimbang.
“Kita SPD tidak hanya menampilkan security sistem saja, melainkan juga SPD fokus kepada security guard yang loyal, handal, melayani, dan bertanggungjawab,” ujarnya
Sementara itu, Toto Trihamtoro, salah satu penyelenggara acara ini mengatakan, inti dari pameran ini adalah bersatunya para pemangku jasa pengamanan agar bisa saling tukar menukar pengalaman, di mana nantinya pengalaman itu akan bertambah dan bermanfaat pada peserta dan bisa mengaplikasikannya di tempat kerja.
Dikatakan Toto, saat ini hampir sebagian besar pengamanan indonesia masih mengandalkan security guad (satpam). Tetapi dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang tinggi, hal ini merupakan tanda-tanda bagi BUJP tidak bisa bertahan.
“Prediksi kami sebagian besar pengusaha tidak akan mampu mengadop kenaikan (UMP) ini, kecuali bila kita berpikir bahwa security ini sesuatu yang integrited, baik dari sistem , dari peralatan, dan kemudian manusia,” terangnya
Ia juga mengutip penyataan, seperti kata Presiden SBY beberapa waktu lalu, manusia bukan lagi mengandalkan upah buruh, sehingga cepat atau lambat Indonesia juga tidak akan mengandalkan pengamanan yang berdasarkan dengan manusia, tetapi juga harus integrited.
Oleh sebab itu, di dalam expo dan seminar ini ia mencoba menawarkan teknologi yang terbaru dalam pengamanan di dalam concerned standing.
“Selain itu, kita juga saling tukar pengalaman bagaimana pengalaman menggunakan security yang terpadu,”ujarnya.| SWATT Online