Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa digegerkan oleh penemuan mayat perempuan yang tersimpan di dalam sebuah koper pakaian, Minggu (7/10) pukul 06.50 Wita. Mayat yang ditemukan di jalur masuk Lapangan Golf Padivalley, di areal persawahan itu, diduga kuat korban pembunuhan.
Kepolisian Resor Gowa mengonfirmasikan, korban menderita sejumlah luka lebam di tubuhnya. Diduga luka yang diderita korban adalah bekas pukulan benda tumpul. Di lehernya juga ditemukan bekas goresan kecil memanjang.
Korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama H Ismail (45), warga Jalan Hartaco Indah Makassar. Pagi itu ia sedang bersepeda bersama rekannya dari Makassar di kawasan Lapangan Golf Padivalley.
Karena kebelet pipis, Ismail berjalan ke bawah jembatan di sekitar areal persawahan. Tiba-tiba perhatiannya tertuju pada sebuah koper yang tergeletak di bawah jembatan. “Saya langsung curiga, karena kopernya tergembok. Kelihatannya juga masih utuh. Saya berpikir ada apa di dalamnya,” tutur Ismail.
Tak berani mengambil sikap sendiri, ia langsung memanggil rekan-rekannya dan warga setempat. Warga kemudian beramai-ramai mengangkat koper tersebut. Tapi tak satupun yang berani membukanya sampai polisi datang.
Kapolres Gowa AKBP Totok Lisdiarto S melalui Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andry Lilikay, mengungkapkan, koper tersebut dibuka setelah petugas dari Polsek Bontomarannu dan Pospol Pattallassang tiba di tempat kejadian. Koper tersebut dibuka secara paksa, dan ternyata isinya mayat perempuan
“Saat ditemukan, kondisi tubuhnya lebam. Beberapa luka gores juga terlihat di lehernya. Kendati belum menyimpulkan lebih jauh, kita menduga kuat, mayat ini korban pembunuhan,” kata Andry.
Andry mengatakan, kemungkinan besar korban dihabisi dengan cara dipukul dengan benda tumpul bagian kepala dan leher. Setelah itu dimasukkan ke dalam koper dan dibuang ke areal persawahan ini.
Pelaku lanjutnya, sengaja menggembok koper tersebut agar tidak mudah terbuka saat dibuang. “Pelaku kemungkinan sudah mengantisipasi jangan-jangan korban belum meninggal, sehingga dia gembok agar tidak bisa keluar dari koper. Bisa jadi tadinya dia masih bernapas, tapi karena tergembok, akhirnya dia meninggal dalam koper,” urainya.
Ada banyak kemungkinan kata Andry, yang pasti mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Soal motif dan luka-luka di tubuhnya menurutnya, masih harus menunggu hasil otopsi pihak RS Bhayangkara.
Korban saat ditemukan mengenakan celana panjang warna abu-abu. Polisi tidak menemukan identitas apa-apa. Andry mengatakan, karena tidak ditemukan identitas diri korban, maka diharapkan kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk datang ke RS Bhayangkara, Makassar
“Siapa tahu ada yang bisa mengenali korban. Ciri-ciri korban usianya sekitar 25 tahun, tinggi kira-kira 152 Cm. Kulit putih, rambut hitam lurus pendek dengan mengenakan celana panjang
warna abu-abu. Kondisi mayat mengalami lebam di tubuh,” papar Andry.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Gowa, AKP Anwar Lamahesa, mengungkapkan, belum ada petunjuk tentang identitas korban. Sampai kemarin, belum ada laporan ke polsek setempat maupun Polres Gowa tentang adanya gadis dengan ciri-ciri yang sama, yang dilaporkan hilang.
“Ada dua kemungkinan. Bisa jadi korban bukan warga sini (Gowa). Tetapi kita masih harapkan laporan warga, sambil menunggu hasil otopsi,” jelasnya.
Ketua Forum Komunikasi Pengamanan Masyarakat Pattallassang H Natsir Muang, meminta jajaran Polres Gowa untuk menempatkan satu pos pengamanan di jalan poros menuju lapangan golf tersebut.
”Penemuan mayat di kawasan ini sudah sering terjadi, maka kami masyarakat Pattallassang meminta kepada pihak terkait agar ada pos pengamanan di kawasan itu,” katanya.
Ini kata Natsir, agar polisi bisa melakukan pemeriksaan bagi pengguna jalan yang lewat di kawasan ini. Apalagi di malam hari atau dini hari kawasan ini banyak dilalui para pelaku tindak kejahatan, termasuk pencuri hewan yang menggunakan mobil. [beritakotamakassar.com]