Puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online dari Sidoarjo dan Surabaya menggelar aksi di depan Pangkalan TNI Angkatan Udara, Jalan Raya Juanda, Sidoarjo.
Dalam aksinya, mereka menuntut agar oknum TNI AU pelaku tindak kekerasan terhadap jurnalis di Riau, segera ditindak tegas.
Dari pantauan detiksurabaya.com, sebelum mereka beraksi di depan pangkalan TNI AU, mereka menggelar orasi di Bundaran Aloha, Waru, sekitar 20 menit.
Kemudian, mereka melanjutkan aksinya di depan pintu pangkalan TNI AU. Sambil membawa poster yang diantaranya bertuliskan ‘Usut tuntas oknum TNI AU’,’Hentikan tindak kekerasan terhadap jurnalis’,’Jurnalis bukan pelaku kriminal atau teroris’ dan beberapa poster lainnya, juga membawa gambar oknum perwira menengah (pamen) TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap.
“Kebebasan pers ternyata hanya slogan di era Presiden SBY. Buktinya kekerasan jurnalis masih terjadi dan justru dilakukan oleh aparat keamanan,” teriak Eko Yudo, yang juga kontributor dari SCTV, Rabu (17/10/2012).
Dalam aksinya, puluhan wartawan dari berbagai media ini menolak segala bentuk aksi kekerasan terhadap jurnalis oleh siapa pun. Mengutuk tindakan yang dilakukan Letkol RS terhadap jurnalis yang sedang melaksanakan tugas peliputan di Pekanbaru Riau. Serta Meminya kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengusut tuntas kasus kekerasan di Riau dan menindak tegas pelakunya.
Selain itu, mereka juga melakukan orasi bergantian dan menggelar teatrikal yang menggambarkan jurnalis dihajar oleh aparat TNI AU. Di sela-sela teatrikal, beberapa wartawan yang sedang tiduran di depan pangkalan TNI AU, ditaburi bunga sebagai bentuk matinya kebebasan pers.
Aksi puluhan wartawan yang mendapatkan penjagaan ketat dari Polres Sidoarjo dan POM Pangkalan TNI AU, akhirnya ditemui pejabat dari Pangkalan TNI AU Juanda, Mayor Taufik. Di depan pendemo dari wartawan ini, Taufik mengucapkan terima kasih dan akan menyampaikan aspirasi ke Mabes TNi AU.
“Terima kasih temen-temen wartawan, kita telah diingatkan. Aspirasi temen-temen akan kita disampaikan ke pimpinan pusat,” jelasnya. [dtc]