
Di tengah perseteruan dengan pengusaha Inggris Nathaniel Rothschild terkait masalah Bumi Plc, keluarga Bakrie berupaya menggalang $1,8 miliar lewat penjualan perusahaan media milik mereka.
Menurut sejumlah narasumber, PT Elang Mahkota tidak lagi terlibat dalam proses negosiasi. Artinya, tinggal dua perusahaan yang bersaing mengakuisisi PT Visi Media Asia, yakni CT Corp dan MNC Group. Semua calon pembeli potensial itu memiliki kepentingan di industri media.
“Bakrie dan [pemegang saham minoritas, Eric] Thohir ingin agar para calon pembeli menaikkan tawaran hingga $1,8 miliar dari angka sebelumnya $1,4 miliar,” ujar salah satu narasumber.
Menurut mereka, hasil penjualan bisa digunakan untuk membiayai investasi Grup Bakrie, tambah para sumber tersebut.
Sejumlah narasumber sebelumnya mengungkap Grup Bakrie melakukan pembicaraan untuk melepas 71,9% saham di Visi Media. Thohir, presiden Visi Media pun berniat melego 4,5% sahamnya.
Pemilik Dow Jones Newswires dan The Wall Street Journal, News Corp., mempunyai 6,7% saham di Visi Media.
Presiden CT Corp, Chairul Tanjung mengaku telah berbicara mengenai kemungkinan pembelian saham itu tanpa menuturkan lebih jauh nilai yang ditawarkannya. Sementara itu, taipan media pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo menolak memberikan komentar. Pihak Elang Mahkota belum bersedia memberikan keterangan.
Namun, sejumlah pernyataan publik oleh Presiden Visi Media, Anindya Bakrie mengimplikasikan bahwa Grup Bakrie masih mempertimbangkan untuk mempertahankan unit bisnis medianya menjelang pemilu presiden 2014.
“Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan” sebelum melepas aset, ujarnya. “Bisnis media memiliki potensi besar ke depannya, terutama karena ada peningkatan belanja konsumen.”
Visi Media memiliki TV One dan ANTV, serta portal berita Viva.co.id. Ketiganya dinilai menjadi medium penting untuk mendongkrak popularitas calon presiden dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie.
Beberapa bulan belakangan, nama Grup Bakrie mencuat terkait konfliknya dengan Nathaniel Rothschild atas unit tambang Bumi di Indonesia. Kedua pihak sepakat pilihan terbaik untuk semua pemilik saham adalah keluarnya Bakrie dari Bumi. Namun, mereka masih belum menemui kecocokan mengenai mekanisme yang akan berlaku. (wsj/sol)