Mojokerto – Seseorang yang mengaku anggota Marinir mengancam hendak mengobrak-abrik sebuah tempat karaoke di Mojokerto. Alasannya, seorang pelayan dianggapnya kurang sopan saat melayani dirinya.
Keributan itu terdengar anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Brawijaya yang kemudian datang ke lokasi. Setelah melakukan pengecekan, ternyata pembuat onar itu adalah Marinir gadungan.
“Dia kami amankan karena mengaku sebagai anggota TNI dan melakukan pengancaman,” kata salah satu anggota Denpom V/2 Brawijaya yang enggan disebutkan namanya, Kamis (7/3/2013).
Pria nekat itu adalah Yulianto, warga Perum Wikarsa, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri Mojokerto. Dari perawakannya yang tinggi besar, orang memang bisa mengira jika Yulianto adalah seorang tentara.
Penangkapan Yulianto sendiri berawal dari keributan di Royal Karaoke, sebuah tempat karaoke di Jalan Pahlawan Kota Mojokerto. Saat itu, Yulianto memesan minuman kepada pelayan.
Ketika minuman di atas nampan itu disuguhkan, Yulianto tersinggung. Pria bertubuh kekar ini menganggap pelayan itu tak sopan saat menyuguhkan. Bahkan, pelayan itu dicekik dan dipukul.
Dengan mengaku sebagai anggota Marinir TNI AL, Yulianto mendatangi kasir yang saat itu masih ramai pengunjung. Pria ini menggebrak-gebrak meja dan menyombongkan dirinya sebagai tentara bak kebal hukum.
Bahkan, atas pelayanan yang kurang memuaskan ini, Yulianto mengancam akan mendatangkan pasukan Marinir dengan jumlah besar untuk mengobrak-abrik karaoke tersebut karena telah mengecewakannya.
“Dia mengancam akan mengerahkan rekan-rekannya untuk mengobrak-abrik tempat ini,” tutur Agus (23), salah satu pelayan.
Kebetulan, saat itu ada beberapa anggota intelijen TNI sedang di lokasi. Melihat Yulianto naik pitam, mereka segera menghubungi Denpom V/2 Brawijaya. Seketika itu, beberapa polisi militer berpakaian preman datang memeriksanya.
Saat dicerca beberapa pertanyaan seputar kedinasan, Yulianto mengaku sebagai anggota Marinir TNI AL. Namun, saat dimintai kartu anggota, pria ini tak dapat menunjukkannya. Setelah dipastikan Yulianto berbohong, petugas segera menangkapnya. [dtc]