
Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal (Ima Madina) gelar aksi demo di gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (2/4).
Mahasiswa menuntut penutupan perusahaan tambang PT Sorikmas Mining yang beroperasi di Madina. Perusahaan investasi asing ini dinilai hanya menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut).
Mahasiswa yang datang ke gedung dewan menggunakan berbagai kendaraan, terutama sepeda motor, mereka datang ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Sumut dan melakukan orasi.
Dalam orasinya, massa yang dipimpin Koordinator Aksi Sofyan Saputra Nasution, mengecam tindak kekerasan yang dilakukan Brimob terhadap masyarakat Kecamatan Naga Juang, Mandailing Natal. Brimob dinilai arogan saat menghadapi masyarakat yang berdemo menolak kehadiran perusahaan itu pada akhir Maret lalu.
“Kami meminta agar DPRD Sumut mengeluarkan rekomendasi agar presiden meninjau ulang kontrak karya Sorikmas Mining,” kata Sofyan.
Selain itu, massa juga meminta DPRD untuk melakukan investigasi lapangan terhadap penganiayaan dan tindak kekerasan terhadap masyarakat Naga Juang yang dilakukan aparat keamanan dan pihak keamanan perusahaan. Massa juga prihatin melihat Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara yang tidak bertindak apa-apa padahal rakyatnya menderita dan kerap dianiaya pihak Sorikmas Mining.
Aksi demo ini mendapat tanggapan dari beberapa anggota DPRD Sumut, antara lain Raudin Purba dan Syamsul Hilal. Mereka berjanji akan menindaklanjuti keluhan mahasiswa dan akan mengupayakan memanggil Kapolda Sumut guna meminta penjelasan terkait masalah penganiayaan yang sudah beberapa kali terjadi.
Setelah mendapat tanggapan dari anggota DPRD Sumut, massa pendemo kemudian membubarkan diri dengan tertib. Aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. mes