Surabaya – Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU) masih melakukan komunikasi dengan Pemkot Surabaya memecah kemacetan dalam kota. Apakah solusinya dengan membangun jalan tol tengah kota, mass rapid transport (MRT) atau frontage road atau upaya lainnya?
Direktur Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum M Basuki Hadimuljono mengatakan, ada beberapa alternatif untuk memecahkan kemacetan di Surabaya. Namun sementara ini yang dinilai dapat mengurangi kepadatan kendaraan di tengah kota yakni ruas jalan tol yang ada seperti Perak sampai ke arah Waru, Sidoarjo hingga Porong.
“Sementara ini kita masih pakai jalan tol itu sebagai salah satu alternatif. Alternatif lainnya juga ada seperti MRT. Tapi belum tentu MRT tok (saja) bisa memecahkan. Belum tentu jalan tol tok bisa memecahkan. Ini masih dikomunikasikan,” kata Basuki usai acara Media Gathering dengan Dirjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum, dengan tema ‘Meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang demi terwujudnya ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan’, di Hotel Meritus Surabaya, Selasa (9/4/2013) malam.
Di tengah kota saat ini sudah dibangun ruas frontage road di sisi Jalan Ahmad Yani. Namun, Basuki malah balik tanya dan menilai permasalahan kemacetan di Surabaya masih belum terpecahkan.
“Anda bisa merasakan sendiri bagaimana. Kalau masih (macet), jadi ada data yang miss (berbeda) buat beliau (Walikota Surabaya). Katanya ini nggak macet, nyatanya masih macet,” tuturnya.
Saat ditanya tentang rencana pembangunan MRT di Surabaya, Basuki enggan menanggapinya. “Silahkan tanya ke bu wali sendiri saja,” ujarnya.
Ia menegaskan, perlu segera dilakukan pembangunan untuk memecahkan masalah kemacetan. Namun, pihaknya masih tetap berkomunikasi dengan pemerintah daerah, untuk menyamakan pandangan. Bahkan KemenPU siap memafasilitasi Pemkot Surabaya ke Jakarta untuk membahasnya bersama-sama.
“Perlu komunikasi mas. Sudah sudah menyampaikan, Bu (walikota) monggo ke Jakarta saya fasilitasi. Meki belum tentu ada komitmen, nggak opo-opo (tidak apa-apa), tapi komunikasi dulu. Ini kan belum ada komunikasi,” jelasnya. [dtc]