Situbondo – Seorang pedagang kripik ditemukan tewas di sungai saluran irigasi Desa Olean, Kecamatan Kota Situbondo. Farida (37) diduga tewas tenggelam akibat terjatuh ke dasar sungai saat sedang mencuci pakaian.
Saat dievakuasi dari dasar sungai, terdapat luka di bagian dahi Farida. Selain itu, dari hidung wanita asal Desa Talkandang, Kecamatan Situbondo, itu juga mengucurkan darah. Untuk memastikan penyebab kematian wanita empat anak itu, polisi langsung membawa mayat korban menuju RSU dr Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan pemeriksaan medis.
“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dokter, jadi belum bisa menyimpulkan penyebab kematiannya. Tapi dugaan sementara korban meninggal karena tenggelam,” kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP H Sunarto di RSU Situbondo kepada detiksurabaya.com, Selasa (19/3/2013).
Dari informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas mengambang, Farida berpamitan ke keluarganya untuk mencuci pakaian di sungai saluran irigasi Desa Talkandang. Diduga saat mencuci itulah wanita yang asalnya dari Leces, Probolinggo, itu tercebur ke sungai, lalu terhanyut.
Tubuh Farida ditemukan setengah mengambang oleh warga di saluran irigasi Desa Olean. Lokasi mayat korban ditemukan dengan tempatnya mencuci berjarak sekitar 350 meter.
“Istri saya memang tiap pagi pamit mencuci pakaian di sungai. Saya tidak tahu kok bisa-bisa dia tenggelam. Dulu istri saya memang punya penyakit epilepsi, tapi sudah lebih setahun ini tidak pernah kambuh lagi,” tandas Saiful Bahri, suami korban.
Pengakuan sang suami terkait penyakit istrinya itu menguatkan dugaan polisi korban tewas karena tenggelam. Menurut Sunarto, penyakit epilepsi itu diduga mendadak kambuh saat korban sedang asyik mencuci. Terkait hidung berdarah dan terdapat luka di bagian dahi korban, bisa jadi itu akibat terbentur batu selama korban terhanyut di sungai.
“Kalau tanda-tanda penganiayaan lainnya tidak ada. Tapi sekali lagi itu baru dugaan, kami tetap menunggu hasil pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab kematian korban,” pungkas Sunarto. [dtc]