
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada Duta Besar Indonesia untuk Mesir agar tetap menjaga dan melindungi warga negara Indonesia dari konflik dan kekerasan yang masih terus berlangsung.
“Warga negara Indonesia jangan sampai jadi sasaran yang tidak semestinya, menjauhi tempat-tempat berbahaya, tidak berpihak pada manapun karena ini urusan Mesir,” kata Yudhoyono kepada pers di Jakarta, Kamis.
Turut mendampingi Yudhoyono saat memberikan keterangan pers, antara lain Wapres Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, dan Mendikbud Muhammad Nuh.
Presiden Yudhoyono mengklaim terus mengikuti perkembangan terbaru yang terjadi di Mesir dan terus mendapat laporan dari Menlu dan Dubes Indonesia di Mesir. “Perkembangan yang terjadi di Mesir dalam 24 jam terakhir ini telah memburuk. Berakibat pada jatuhnya korban meninggal dan luka-luka,” ujar SBY.
Sebagai negara yang memiliki hubungan persaudaraan dan sejarah dengan Mesir, Indonesia berharap kondisi di Mesir tidak memburuk. SBY berharap semua pihak di Mesir; pemerintah, militer, dan persaudaraan muslim, dapat menghentikan pertumpahan darah yang lebih jauh.
“Pandangan saya, penggunaan kekerasan, atau lebih buruk lagi, senjata militer yang berlebihan adalah bertolak belakang dengan nilai demokrasi dan hak asasi manusia,” kata Yudhoyono.
Yudhoyono juga menyerukan pada semua pihak untuk mencari solusi terbaik dalam spirit kompromi dan win-win approach. “Memang situasi sangat sulit dan kompleks. Sepertinya opsi tidak terlalu banyak untuk menghentikan pertumbahan darah dan mencegah memburuknya konflik di Mesir tersebut. Ini tidak mudah, tapi kalau pemimpin dan elit politik mau menghentikan dulu kekerasan dan berusaha mencari satu formula yang saya sebut dengan win-win solution dan berkompromi, saya percaya peluang itu masih terbuka,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui bersama, Presiden Mesir Adly Mansour mengeluarkan pernyataan keadaan darurat selama satu bulan di seluruh Mesir. Pernyataan tersebut dikeluarkan saat terjadi aksi protes dan bentrok tak kunjung henti dan meluas di Mesir. (liant)