
DIREKTUR Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman berkeras uang Rp1 miliar yang diberikan kepada Ahmad Fathanah merupakan sumbangan untuk safari dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan bantuan kemanusiaan Papua.
“Fathanah datang dan meminta tolong ke saya dengan memakai bahasa Bugis. Awalnya saya tidak tahu dia mau minta uang dan saat tahu dia minta uang Rp1 miliar, saya katakan kok banyak amat?” jelas Elizabeth saat menjadi saksi dalam sidang kasus suap kuota impor daging sapi dengan terdakwa dua direktur PT Indoguna Utama, yaitu Juard Effendi dan Arya Abdi Effendy, di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.
Dalam perkara itu, Elizabeth, Fathanah, dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq juga menjadi tersangka. Elizabeth menambahkan, pada 10 Januari 2013, dirinya bertemu dengan Mentan Suswono, Luthfi , dan Fathanah di Hotel Aryaduta Medan untuk membahas kuota daging.
Pada sidang tersebut dihadirkan pula mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda Devianne Adiningrat sebagai saksi.
Elda menyatakan pada pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada akhir Januari 2013 yang juga dihadiri Fathanah, anak Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Ridwan Hakim, mengaku bisa membantu pengurusan penambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama.
Dalam sidang, kuasa hukum Juard dan Arya membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) Elda mengenai pertemuan antara Elda, Elizabeth, dan Fathanah di Restoran Angus Steakhouse, 30 Desember 2012. “BAP menyatakan bahwa dalam pertemuan itu Fathanah menyampaikan hasil pertemuan di Lembang (Bandung) yang menurutnya dihadiri Saudara Luthfi Hasan Ishaaq, Hilmi Aminuddin, Ahmad Fathanah, dan Suswono kepada Saudari Elizabeth Liman,” kata pengacara Juard dan Arya, Denny Kailimang.
Dalam pertemuan itu, menurut Fathanah, disetujui bahwa Elizabeth akan dibantu dalam pengurusan penambahan kuota daging sapi serta Mentan Suswono akan membaca situasi dan kondisinya. Selanjutnya Elizabeth menyampaikan akan berkomitmen membantu mendukung dana PKS.
Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah enggan me ngomentari kesaksian Elizabeth bahwa ada dana Rp1 miliar yang diberikan kepada Fathanah untuk PKS. “Tanya lawyer saja. Saya eng gak ngerti apa pentingnya Fathanah ini,” ja wab nya melalui pesan singkat.
Koran Media Indonesia.