
Gaji tak dibayar selama tiga bulan membuat sejumlah pemain inti Persebaya 1927 yang berlaga di Indonesia Primer Liga (IPL) melakukan mogok latihan. Aksi mogok latihan ini merupakan bentuk protes kepada manajemen.
“Kami sudah sepakat tidak akan berlatih sampai gaji yang tertunggak dilunasi,” kata salah satu pemain Persebaya yang tidak ingin disebut namanya, seperti dikutip jurnas.com
Manajer Persebaya Saleh Hanifah, didampingi asisten manajer M Farid dan Ram Surahman langsung datang ke Wisma Persebaya untuk menemui pemain dan melakukan pertemuan tertutup. Akan tetapi, ketiga pengurus Persebaya 1927 tersebut tidak bersedia memberikan penjelasan saat dikonfirmasi awak media mengenai hasil pertemuan tersebut.
“Kami datang ke sini karena ada masalah yang harus segera diselesaikan,” kata Manajer Persebaya Saleh Hanifah, tanpa menjelaskan masalah yang dimaksud.
Saat dikonfirmasi Ram Surahman mengatakan, manajemen berencana menemui tim untuk berdiskusi mengenai persiapan pertandingan lawan Persiba Bantul, Sabtu (24/8) mendatang di Stadion Sultan Agung, Bantul. Menurut Ram, aksi ini sebenarnya hanya dilatarbelakangi faktor miskomunikasi.
Berdasarkan pertemuan antara manajemen dengan para pemain di Mess Persebaya, Rabu (14/8) lalu telah sepakat untuk menjalankan tugas masing-masing hingga akhir Agustus. “Jadi hingga akhir Agustus, para pemain diharuskan menjalankan kewajibannya, yakni berlatih dan bertanding. Sedangkan manajemen juga diberi waktu hingga akhir Agustus untuk membereskan tanggungjawabnya ke pemain berupa gaji selama tiga bulan,” katanya.
Namun, lanjut Ram, ternyata ada salah pengertian di sini. Ada sebagian pemain yang menganggap gaji sudah harus turun pekan ini. “Karena Lapangan Karanggayam digunakan untuk kompetisi internal, maka latihan pindah ke lapangan futsal. Saya tegaskan lagi bahwa ini hanya masalah miskomunikasi saja,” kata mantan wartawan ini. (sol/jur/lian)