
KIEV, Ukraina menahan mantan politikus Tajikistan, Abdumalik Abdullojonov selama 40 hari guna mengantisipasi permintaan ekstradisi Tajikistan. Mantan Perdana Menteri Tajikistan itu telah lama tinggal di Amerika Serikat. Ia juga sempat menjadi saingan Presiden Tajikistan, Emomali Rakhmon dalam Pilpres Tajikistan.
Seperti disadur dari RIANovosti-0ANA, Abdullojonov ditahan ditangkap di Bandara Borispol, Ukraina, di luar Kota Kiev, Selasa (5/2) kemarin. “Penangkapan itu dilaporkan berdasarkan surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan Tajikistan sekitar 16 tahun lalu,” kata jaksa Ukraina.
Pihak berwenang Tajikistan menuduh Abdullojonov dalang dibalik upaya pembunuhan terhadap Rakhmon pada 1997. Saat itu, Rakhmon menderita luka tembak di kakinya.
Abdullojonov juga dituding mendukung pemberontakan yang dilakukan Kolonel Makhmud Khudoyberdyyev pada November 1998. Kedua peristiwa terjadi di utara Tajikistan, wilayah kediaman Abdullojonov. Namun, Abdullojonov membantah terlibat dalam politik Tajik. Pada 1992-1993, Tajikistan dihantam perang saudara yang berakhir dengan perjanjian singkat pembagian kekuasaan, antara faksi-faksi yang bertikai yang sering memiliki ikatan kuat ke daerah-daerah tertentu di negara itu.
Sebelum itu, Abdullojonov menjabat sebagai PM Tajikistan pada 1992-1993. Kemudian dia menghabiskan waktunya selama dua tahun sebagai duta besar di Rusia. Pada 1994, ia mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pilpres pertama di Tajikistan sejak merdeka dari Uni Soviet. Sebagai orang utara, Abdullojonov memiliki dukungan luas di kalangan pemilih di Wilayah Sughd, kemudian disebut Daerah Leninabad, dari mana para pemimpin politik tradisional Soviet Tajikistan telah dielu-elukan.
Abdullojonov kalah dari Rakhmon, yang telah memerintah negara tersebut. Sejak kemenangan itu, sejak secara bertahap Rakhmon meminggirkan lawan-lawan politiknya. Pada 1998, Abdullojonov pindah ke Amerika Serikat. Radio Free Europe, Radio Ozodi, yang menyiarkan dalam bahsa Tajik melaporkan, Abdullojonov memegang kartu hijau dan telah terbang ke Kiev. “Ia terbang dari Los Angeles melalui Amsterdam,” menurut Fergananews.com, satu laman yang berfokus pada Asia Tengah. |ROL|