Ugal-ugalan di jalur pegunungan yang penuh tikungan, 2 mahasiswa tewas tertabrak bus. Seorang tewas di lokasi sementara seorang lagi tewas di rumah sakit.
Korban adalah Andika Priyo Santoso (18), warga Dusun Partelo, Sempolan dan Afandi Nurhasan (19), warga Dusun Sumber Pakem, Sempolan. Kecelakaan terjadi di kawasan Gunung Gumitir.
“Mereka melaju kencang saat di tikungan. Ketika muncul bus, mereka tak bisa menghindar,” kata salah satu saksi mata, Ridwan, kepada detiksurabaya.com, Kamis (7/1/2013).
Dari informasi yang dihimpun, kedua korban saat itu mencoba mendahului sebuah truk di sebuah jalan menikung. Dalam posisi menyalip dan berada di tengah truk, tiba-tiba dari arah berlawanan muncul Bus Akas.
Baik korban dan sopir bus kaget. Bus bernopol N 7330 US sudah mencoba menghindari tabrakan. Tetapi karena waktu yang terlalu cepat dan badan jalan yang tidak lebar, badan bus tetap saja menyenggol motor yang membuat kedua korban terpental.
“saya tidak menduga akan muncul motor. Ketika melihat ada motor, saya berusaha menghindar namun tetap saja gagal dan menabrak keduanya,” kata Hariono, sopir Bus Akas.
Andika tewas di lokasi kejadian setelah mengalami luka berat di bagian kepala. Sementara temannya, Afandi, tewas di Puskesmas Sempolan akibat luka berat di bagian perut dan kaki.
Polisi dari satuan lalu lintas Polres Jember terus melakukan pemeriksaan pada sopir maupun meminta keterangan dari beberapa saksi yang mengetahui terjadinya kecelakaan.
“Kami masih melakukan meminta keterangan dari opir bus dn saksi,” kata Iptu I Made Teja, Kanit Laka Satlantas Polres Jember. [dtc]