
Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft Corporation (UAC), perusahaan pembuat Sukhoi, di kantor UAC Moskow Rusia, Rabu (17/9) mengatakan potensi Indonesia sebagai target pasar bagi Sukhoi sangat bagus dan demand-nya juga sangat tinggi.
“Faktanya, dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan penumpang pesawat di Indonesia mencapai 15% hingga 25%. Ini pertumbuhan yang fantastik. Kami terus menjajaki kemungkinan ,” terang Mikhail.
Selain itu, Mikhail juga tidak menampik kemungkinan bermitra dengan perusahaan penerbangan sipil di Indonesia, yakni PT Dirgantara Indonesia. Seperti peralatan tempur dengan memanfaatkan fasilitas PT DI
“Saya lihat daya saing dan profesionalnya bagus. Sangat terbuka di masa depan kerjasama dengan Indonesia bukan cuma bersifat jangka pendek, cuma jual beli, melainkan juga pemeliharaan dan modernisasi.Kemungkinan joint production sangat terbuka,” ujarnya.
Lalu ketika disinggung pesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang jatuh setelah menabrak Gunung Salak di Bogor, Jawa Barat, dua tahun lalu (9/5/2012), dia pun menerangkan bahwa Sukhoi jatuh bukan karena kesalahan teknis, melainkan karena faktor manusia atau human factor.
“Sekali lagi, ini bukan masalah teknis, melainlan human factor. SSJ100 telah teruji dipakai oleh perusahaan penerbangan sipil di Rusia dan Meksiko,” jelasnya. (SOL/MI)