Medan – Tujuh orang siswa Sekolah Dasar (SD) tewas, setelah truk pengantar sekolah yang mereka tumpangi masuk parit di Labuhan Batu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut). Sopir bus langsung melarikan diri begitu kejadian.
Para korban tewas tersebut masing-masing Angga Kurniawan (8), Yusuf Setiawan Gulo (8), Tertin Telambanua (7), Muhammad Iqbal (8), Haikal Manurung (7), Riska Manurung (8) dan Julianto. Pada Selasa (18/3/2014) pagi, jenazah mereka sudah berada di rumah duka dan akan dikebumikan hari ini.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kecelakaan tunggal itu terjadi di kawasan perkebunan kelapa sawit di Aek Korsik, Kecamatan Aek Kuo, Labura pada Senin (17/3) siang. Lokasi kejadian ini berjarak sekitar 300 kilometer dari Medan ibukota Sumut.
Saat kejadian, truk yang dimodifikasi menjadi angkutan sekolah milik perusahaan perkebunan PT Torganda itu, sedang membawa 35 siswa yang pulang sekolah. Siswa tersebut merupakan anak para pekerja perusahaan perkebunan itu.
Tiba di lokasi kejadian, truk Mitsubishi Colt Diesel itu berpapasan dengan kendaraan lain. Diduga remnya rusak, truk itu kemudian meluncur masuk ke dalam parit yang dalamnya sekitar empat meter. Akibat kejadian itu tujuh siswa meninggal dunia.
Para korban sempat dibawa ke klinik setempat, namun setelah dipastikan meninggal dunia, kemudian diantar ke rumah duka. Sementara beberapa siswa yang lain mengalami luka ringan dan trauma.
Manajer PT Torganda Untung Napitupulu menyatakan, pihaknya prihatin dengan kejadian ini. Mereka juga berjanji akan melakukan penyelidikan internal.
“Ini kelalaian sopir,” kata Napitupulu.
Petugas Polres Labuhan Batu yang menangani kasus ini masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kejadian. Sementara sopir truk yang melarikan diri kini dalam pencarian. [dtc]