
Sungguh malang nasib korban kebakaran di Jl Pakin Gg Akuarium, RT 01 dan 12 RW 04, Penjaringan, Jumat (9/9) lalu. Mereka hanya bisa mengenang kenangan manis dan pahit mereka dengan air mata setelah rumahnya habis dilalap si “Jago Merah”. Sekarang, mereka mengungsi di halaman dan ruangan Museum Bahari.
Staf Bantuan dan Jaminan Sosial, Sudin Sosial Jakarta Utara, Irsam Surya mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji selama satu pekan, tenda darurat, dan dapur umum.
“Bantuan ini akan berjalan selama satu pekan, setelah itu akan kami evaluasi,” ujar Irsyam Surya, Minggu (11/9) seperti dinukil beritajakarta.com.
Dikatakan Irsam, kebakaran di pasar ikan itu menyebabkan sebanyak 285 kepala keluarga (KK) atau sebanyak 1.741 jiwa kehilangan tempat tinggalnya. “Kami juga berkoordinasi dengan pihak PMI Jakarta Utara untuk memberikan layanan kesehatan bagi para korban,” katanya.
Sementara itu, dokter umum Puskesmas Penjaringan, Dwi Sujadir menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 67 korban kebakaran menderita berbagai penyakit seperti, infeksi saluran perbafasan akut (ISPA), maag, diare dan lain-lain.
Selain itu, ada juga lima orang yang menderita luka berat dan dua oran lainnya dirujuk ke rumah sakit karena mengalami patah tulang.
“Ada dua orang yang mengalami luka berat dan lima mengalami patah tulang dan sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya.
Camat Penjaringan, Rusdiyanto mengatakan, sejauh ini pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak dan kami menyalurkan bantuan, seperti bantuan makanan, air bersih dan pelayanan kesehatan pada korban kebakaran.
“Kami belum mendapat laporan atau keluhan mengenai bantuan bagi para korban kebakaran, karena kami selalu menyalurkan bantuan secepatnya,” tandasnya|SOL|