
MANADO— Sedikitnya 3.800 personel TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal 2011 sampai tahun baru 2012. 3.800 personel itu terdiri dari 1.300 Polri dan 2.500 dari TNI. Gelar pasukan ini sendiri akan dilakukan Kamis 22 Desember nanti. “Itu sudah dipersiapkan,” ujar Kapolda Sulut Brigjen Pol Carlo B Tewu mengatakan saat dihubungi wartawan Manado Post di Mapolda, Senin (19/12) kemarin.
Ditambahkan Kabid Humas AKBP Denny Adare, 1.300 personel pengamanan ini akan disebar di beberapa titik. “Sebagian ditempatkan di gereja, tempat ibadah, jalan-jalan, dan pos lalulintas,” jelasnya.
Adare juga mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat mengambil bagian dalam pengamanan ini. “Kita harus sama-sama menjaga keamanannya. Karena itu diharapkan kepada seluruh masyarakat agar pro aktif dalam membantu pengamanan ini. Terutama yang non Kristen untuk saling menjaga,” harapnya.
Sementara itu umat Muslim yang tergabung dalam organisasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulut, seperti biasanya, akan menjaga gereja-gereja saat Natal dan tahun baru nanti.
Menurut Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sulut Benny Ramdhani, pihaknya akan turunkan sekitar 2.000-3.000 anggota Banser. “Ini sesuai instruksi pengurus pusat. Dan anggota Banser Sulut, siap ikut menjaga setiap gereja di Sulut saat Natal dan tahun baru,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pola pengamanan yang digunakan adalah pengamanan tertutup, yakni tidak menggunakan seragam lengkap dan berada di radius 25-50 meter dari objek pengamanan.
‘’Kebebasan beragama di Indonesia harus terus mendapatkan perlakuan adil sekaligus jaminan keamanan dari pemerintah. Karena kasus-kasus antar agama yang pernah terjadi di berbagai kota di Indonesia, tidak lain disebabkan karena kurang tegasnya pemerintah. Jangan ada lagi oknum-oknum yang sewenang-wenang menjadi polisi moral dan mengatas namakan satu agama tertentu,” tegas Ramdhani.
Di sisi lain, GP Ansor Sulut menyampaikan kecamannya atas kasus pengrusakan tempat ziarah umat Katolik, yang terjadi baru-baru ini di Jawa Tengah. GP Ansor juga mengecam penutupan rumah ibadah di GKI Yasmin. ‘’Bukan hanya sekali umat Kristiani turut menjaga Masjid-masjid ketika perayaan Idul Fitri.
Umat yang penuh kasih itu pun rela berdiri berjam-jam di depan masjid, menunggu jamaah yang sedang Sholat Ied, agar tidak ada penyusup yang mengacaukan ibadah umat Muslim itu. Kenapa oknum-oknum umat Muslim di daerah lain tidak melihat itu,’’ ujar Ramdhani dengan nada kesal.
Sumber: manadopost.co.id