Mabes Polri tengah memproses permohonan KPK terkait red notice (perintah penangkapan internasional) terhadap Nunun Nurbaeti. Mengingat suami Nunun adalah mantan petinggi di Polri, polisi diminta serius dan tak terganggu objektivitasnya.
“Soal red notice dan pemulangan Nunun, itu bergantung pada kepolisian kita, serius atau tidak. Karena Adang adalah mantan Wakapolri, jangan sampai polisi tidak serius,” ujar Wakil Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (10/6/2011).
Dia menambahkan, Adang Daradjatun yang lama berkarir di kepolisian mau tidak mau menimbulkan kekhawatiran polisi sungkan memburu Nunun. “Jangan sampai karena punya kedekatan dengan Adang, maka akan mengganggu objektivitas Mabes Polri dalam percepatan mencari Nunun,” tutur Adnan.
Adnan juga mendesak pemerintah agar mencari tahu kemungkinan Nunun memiliki paspor lain. Hal ini belajar dari kasus Gayus Tambunan yang pernah ‘jalan-jalan’ ke luar negeri dengan meninggalkan tahanan.
“Nunun bisa pindah-pindah ini apakah karena dia punya paspor lain. Kalau paspornya sudah ditarik kan dia tidak bisa melakukan perjalanan ke luar negeri. Apakah Nunun punya paspor lain atas nama orang lain seperti kasus Gayus,” ucapnya.
Mabes Polri mengklaim sudah mengirimkan red notice yang dimohonkan KPK ke kantor Interpol di Lyon, Perancis. Selanjutnya, red notice ini akan dikirimkan ke 188 negara anggota Interpol untuk memburu Nunun. Dengan bantuan Interpol, maka upaya KPK untuk dapat memulangkan Nunun akan sangat terbantu. Sebab, Interpol atau polisi internasional dapat memasuki wilayah yurisdiksi suatu negara untuk melakukan operasi penindakan.
Per Februari 2011, Nunun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dalam pemilihan deputi gubernur senior (DGS) BI. Untuk memudahkan mendatangkan Nunun ke Indonesia, KPK telah meminta Ditjen Imigrasi untuk menarik paspornya. Akhirnya, beberapa hari lalu, Imigrasi pun resmi menarik paspor Nunun.
Keberadaan Nunun masih menjadi misteri. Sang suami, Adang Daradjatun, meyakini istrinya sedang berobat di luar negeri. Kabar yang beredar menyebut, Nunun sempat tinggal di Singapura. Beberapa waktu kemudian, dia dikabarkan terkunci di Thailand. Kabar lain menyebut Nunun masuk ke Kamboja pada sekitar Maret 2011. (dtc)