AIR FORCE ONE adalah nama khusus untuk mengangkut Presiden Amerika Serikat. Di mana sejak tahun 1990, armada kepresidenan Amerika S erikat (AS) terdiri atas 2 pesawat serial Boeing 747-200B terspesifikasi tinggi – kode ekor “28000” dan “29000” – dengan penunjukan “VC-25A”.
Hanya ada satu Air Force One yang diperuntukkan bagi presiden; jika Wakil Presiden terbang dengan pesawat yang disebut sebagai Air Force Two.
Selain merupakan pesawat kepresidenan, Air Force One bisa pula difungsikan sebagai pesawat komando sekaligus bunker terbang. Hingga kini tak seorang pun pejabat AS mengetahui detail persis bagian-bagian dalamnya. Pesawat ini mampu bertahan dari serangan rudal dan terjangan pulsa elektromagnet nuklir.
Secret Service (SS) – pasukan pengawal kepresidenan AS, telah dengan sengaja menciptakan kondisi seperti itu. Seperti diungkap sebuah situs internet internasional, pengamanan terhadap Presiden Bush dipertinggi terutama setelah AS secara loyal memerangi teroris pasca Peristiwa 11 September. Karena musuh sudah semakin banyak, SS bisa dikatakan tak lagi percaya dengan segala bentuk sistem pengamanan yang diselenggarakan pihak luar.
“Dengan demikian, Air Force One memang tak lagi sekadar pesawat jet eksekutif kepresidenan. Pesawat ini telah meningkat statusnya menjadi bunker bergerak yang selalu mencurigai bahwa setiap tempat yang akan disinggahi adalah tempat yang tak aman dan amat rawan serangan,” tulis situs tersebut sebagaimana dilansir situs laman wikipedia.
Untuk itu jangan heran jika iring-iringan pesawat, helikopter, dan kendaraan pengangkut Presiden AS juga telah diatur sedemikian rupa agar setiap calon pembunuhnya – termasuk para wartawan yang memburunya — terkecoh. Air Force One, misalnya, tak dibiarkan berkunjung ke sebuah negara sendirian. Ia selalu didampingi sebuah pesawat yang memiliki wujud serupa.
Setiap perjalanan presiden AS ke luar negeri, pangkalan armada perang AS selalu memantau dan siap siaga jika sang presiden di serang, biasanya kapal induk AS akan merapat ke setiap negara yang dituju sang presiden untuk menjaga-jaga kemungkinan terburuk, mereka dapat menyerang dengan pesawat tempur yang mereka parkir kapal induk tersebut.
Pengganti Ruang Oval
Di antara jajaran alat transpor kepresidenan, Air Force One sendiri bisa dibilang sebagai moda transportasi paling megah, secure, dan canggih. Pesawat ini adalah ujung tombak simbol kedigdayaan AS di udara, yang mana dengannya Presiden AS dan segenap stafnya masih bisa menjalankan tugas sehari-hari. Berbagai piranti di dalamnya bahkan memungkinkan mereka mengendalikan pemerintahan dalam keadaan dunia tengah diguncang perang nuklir.
Tugas keseharian yang biasa dilakukan di Ruang Oval, Gedung Putih, dikerjakan di Ruang Utama Presidential Suite. Ruangan ini terletak di bagian depan pesawat. Di belakang ruangan ini, ada ruangan yang lebih besar dimana Presiden AS dan para stafnya bisa melakukan rapat. Yang mengagumkan, di pesawat ini, Gedung Putih juga memperkenankan setiap staf senior presiden memiliki ruang kerja sendiri-sendiri.
Pesawat Komando
B747-200 yang menjadi dasar anjungan Air Force One tak lain adalah satu dari empat seri B747 rancangan Boeing yang berhasil dipasarkan secara luas ke berbagai negara. Jika serial pertama, yakni B747-100, diluncurkan pertama kali pada 1969, kemunculan seri-200 hanya terpaut setahun setelah itu. Dimensi keduanya tak beda, kecuali bahwa seri-200 memiliki berat maksimum tinggal landas yang lebih besar karena mesin, kerangka, dan roda pendarat yang lebih kuat.|SWATT ONLINE|
Foto : wikipedia.