VIVAnews – Wartawan kontributor VIVAnews.com di Papua, Banjir Ambarita, diserang dan ditusuk oleh orang tak dikenal Kamis dini hari tadi, 3 Maret 2011, sekitar pukul 01.00 WIT. Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura Viktor Mambor mengatakan, pihaknya akan melaporkan kasus ini ke polisi siang ini.
“Kami akan laporkan kasus ini ke Polresta Jayapura,” kata Viktor kepada VIVAnews. Diungkapkan dia, secara lisan, AJI sudah menghubungi Kapolda Papua dan Kapolresta Jayapura terkait penusukan itu. “Tadinya kami mau melapor pagi ini, tapi mereka sedang apel.”
Selain itu, ungkap Viktor, AJI dan wartawan di Papua memprioritaskan penanganan Bram, nama akrab Banjir Ambarita, di rumah sakit. “Kami cari darah, hubungi keluarga untuk tanda tangani dokumen operasi,” tambah dia.
Diungkapkan dia, Bram mengalami dua luka tusuk, di dekat rusuk dan luka menganga sepanjang tiga centimeter di bagian bawah perut. “Waktu kami bicara dengan dokter, dia harus dioperasi karena kemungkinan kena usus,” tambah dia.
Tak hanya kondisi Bram yang mengkhawatirkan, wartawan Papua juga khawatir akan keamanan Bram. “Tak hanya AJI, semua wartawan menduga ini bukan kriminal biasa.”
Diduga kuat, penusukan ini terkait aktivitas Bram sebagai wartawan.
Para wartawan pun berjaga di tempat Bam dirawat. “Khawatir ada orang bermaksud jahat yang datang.”
Ditambahkan dia, perwakilan wartawan dan sejumlah pimpinan media massa di Papua akan berkumpul siang ini sebelum ke Polda untuk melaporkan kasus ini.
Bram ditusuk saat melintas di depan kantor Walikota Jayapura, Entrop. Saat itu, dia dipepet satu sepeda motor. Tiba-tiba dari arah belakang dua orang yang berboncengan sepeda motor itu mendekatinya dan menusuknya dari belakang.
Setelah penyerangan itu, Bram langsung menelepon rekan-rekannya, termasuk salah satu pengurus AJI Papua, Cunding Levi. “Saya kena tusuk, saya kena tusuk!” Bram menjerit melalui telepon, sebagaimana diceritakan Cunding kepada VIVAnews.
Sumber: vivanews.com foto: vivanews.com