
Makin maraknya peredaran obat-obat terlarang di Indonesia, membuat para orangtua dan elemen terkait melakukan pengawasan yang lebih ketat.
Selain itu, sosialisasi tentang bahaya narkotika dan obat-obat terlarang (Narkoba) sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah, LSM dan perguruan tinggi.
Seperti halnya dalam penerimaan mahasiswa tahun ini, materi pengenalan kampus, pilar kebangsaan dan pembangunan karakter menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) di beberapa universitas termasuk di Universitas Quality yang digelar di kampus Kabanjahe dan Kampus Medan.
Ketua Panitia Ospek 2011 Ir. Rafael R. Winardi, MP menyampaikan bahwa Ospek menjadi sarana pengenalan kampus dan membangun karakter calon mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia perguruan tinggi.
Ospek diisi dengan berbagai macam kegiatan mulai dari arahan dan sambutan dari Rektor Universitas Quality Hasfin Hardi,SE,MSi dan memaparkan keberadaan kampus sejak alih kelola ke Yayasan Bukit Barisan Simalem.Materi lain dalam Ospek adalah pilar kebangsaan dengan nara sumber Drs. Eduard,M.Si dan moderator Drs. Menno Depari yang menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Ada juga materi membangun karakter bangsa tentang Taat Hukum dan Bahaya Narkoba yang dibawakan narasumber dari Kasat Narkoba Polres Karo AKP Azhar.
Dalam paparannya, AKP Azhar menekankan agar mahasiswa konsisten dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menghindari narkoba. AKP Azhar juga menjelaskan bahaya dari penyalahgunaan obat-obat terlarang seperti ganja, shabu, kokain dan putaw.
“Sekali mencoba, berarti Anda telah memasuki pintu gerbang dunia kelam narkoba. Kalau sudah terlibat narkoba, berarti kuliah pun akan terbengkalai. Selain melanggar hukum, pemakai dan pengedar juga akan menerima hukuman yang setimpal,” tegasnya.
AKP Azhar menekankan agar mahasiswa jangan terjerumus ke dunia kelam narkoba dengan mengatakan tidak pada narkoba. (mes)