Pemimpin nomor dua al-Qaida, Ayman al-Zawahiri memperingatkan Osama bin Laden tetap akan membuat Amerika Serikat “takut”. Pernyataan tersebut ditaruh pada situs internet Jihadis.
Hal ini dilakukan lima minggu setelah pasukan AS membunuh bin Laden, dan kurang seminggu setelah tokoh lain, Ilyas Kashmiri, tewas karena serangan pesawat tidak berawak AS.
Ini adalah untuk pertamakalinya al-Zawahiri berbicara kepada umum sejak kematian bin Laden. Masih belum jelas siapa yang akan menjadi pemimpin baru kelompok militan paling terkenal dunia ini.
Sebagian besar pesan baru al-Zawahiri berisi penghormatan kepada Osama bin Laden. Dia juga menyatakan dukungan kepada serangkaian kerusuhan di dunia Arab dan mendorong penerapan hukum Islam di Mesir.
Al-Zawahiri juga memperingatkan warga Libia bahwa pemboman NATO merupakan usaha untuk menggantikan Muammar Gaddafi dengan rezim tiran yang didukung pihak Barat.
Sebelumnya, Al Qaida mengeluarkan rekaman suara yang dikatakan dilakukan oleh Osama bin Laden sebelum meninggal dunia.
Dalam pesan ini ia memuji revolusi di Tunisia dan Mesir dan berbicara tentang peluang bersejarah yang langka bagi orang-orang Islam untuk bangkit.
“Dengan izin Allah angin perubahan telah berhembus di negara-negara Islam,” kata Bin Laden.
“Anda sedang menghadapi persimpangan jalan yang penting dan peristiwa sejarah yang langka untuk membebaskan diri Anda dari perbudakan penguasa, undang-undang sekuler, dan hegemoni Barat.”
“Sungguh merupakan dosa besar dan kebodohan kalau menyia-nyiakan peluang yang sudah ditunggu berpuluh-puluh tahun ini,” kata Bin Laden.
Pesan audio selama 12 menit ini muncul di situs-situs Islam dan telah diterjemahkan oleh organisasi Amerika Serikat, SITE intelligence.
Saat ini, muncul spekulasi bahwa Al Qaida telah mengangkat bekas kolonel militer Mesir, Saif al Adel sebagai pengganti Bin Laden.
Adel pernah menjadi kepala pengamanan Bin Laden dan diduga terlibat dalam pengeboman gedung kedutaan AS di Afrika Timur pada 1998. Ia juga diperkirakan melatih para pejuang Somalia yang menewaskan 18 tentara AS di Mogadishu pada 1993.
Selain itu ia diduga ikut aktif merencanakan serangan 11 September 2001.
Ia melarikan diri ke Iran dari Afghanistan setelah invasi pimpinan AS pada 2003 dan dilaporkan menjalani tahanan rumah di dekat Teheran.
Beberapa laporan menyebutkan ia mungkin bebas pada akhir tahun lalu dan kemudian pindah ke Pakistan utara.
Beberapa analis Barat meragukan penunjukan Adel karena wakil Bin Laden, Ayman al Zawahiri, dianggap sebagai calon kuat pemimpin Al Qaeda.