
Pemerintah sudah memasang alat deteksi dini tsunami di wilayah perairan yang rawan tapi dalam beberapa tahun terakhir banyak bagian alat deteksi yang hilang.
Demikian dikatakan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, setelah memberikan ceramah di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Solo, Jumat.
“Banyak orang-orang yang iseng mempreteli alat-alat deteksi dini tsunami, akhirnya alat itu tidak berfungsi,” katanya
Berdasarkan pengalaman itu, kata Gusti, melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kementerian menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengembangkan alat deteksi tsunami yang dipasang di bawah laut.
“Dengan harapan akan lebih aman, tidak akan diambil lagi oleh orang-orang iseng,” katanya serta menambahkan alat-alat itu rencananya dipasang di wilayah perairan Papua.
Selain itu, ia menjelaskan, pemerintah sekarang juga melanjutkan upaya pemeliharaan dan perbaikan alat-alat deteksi dini tsunami yang sudah dipasang agar berfungsi lagi.
“Juga dilakukan penyuluhan kepada masyarakat agar peralatan yang di pasang itu tidak diambil, karena ini sangat besar manfaatnya untuk mengetahui secara dini akan terjadinya gempa atau tsunami,” ujarnya (ant)