Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo meminta peserta aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak bertindak anarkis. Demonstrasi harus dilakukan dengan tertib dan damai. “Dia tidak boleh melakukan pengerusakan, tidak boleh melakukan pelanggaran hukum yang lain, tidak boleh mengganggu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari,” kata Timur di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 21 Maret 2012. Timur juga berharap masyarakat turut menjaga keamanan di daerah masing-masing.
Hari ini, demonstrasi besar-besaran menentang kenaikan harga BBM digelar di depan Istana Merdeka, Jakarta. Demonstrasi itu rencananyaakan diikuti sekitar 10.000 orang. Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan telah menyiapkan sekitar 14.000 personel untuk mengamankan demonstrasi BBM di Jakarta. Polisi juga dibantu oleh pasukan TNI.
Dia menambahkan, dalam undang-undang aksi demontrasi tidak diperbolehkan ada aksi-aksi perusakan dan anarkisme yang menganggu aktifitas masyarakat lain. “Tidak boleh, akan dikenakan upaya kepolisian dari mulai persuasif sampai penindakan,” jelasnya.
Tak hanya mengamankan jalannya demonstrasi, personel Polda Metro juga akan dikerahkan untuk mengawasi stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Jabodetabek. “Untuk menjaga kelancaran distribusi BBM dari Pertamina dan saling berbagi informasi jika ada kelangkaan BBM,” terangnya.
Sejauh ini, Polda Metro Jaya menemukan beberapa aksi penimbunan BBM seperti di Depok sebanyak 3,4 ton (premium), kemudian di Jakarta Selatan dan Kaliderers dengan skala kecil. Modus yang mereka gunakan adalah penimbunan dengan jirigen, kemudian ada oknum masyarakat yang memodifikasi tangki kendaraan dan lainnya. Sejauh ini, dia mencatat belum ada SPBU yang terlibat. |viva|