Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Polda Sulselbar) menyiagakan 4.000 personelnya dalam Operasi Ketupat Lipu 2011, untuk mengamankan lebaran Idul Fitri tahun ini.
Hal ini disampaikan oleh Kapolda Sulselbar, Irjen Johny Waenal Usman dalam apel gelar pasukan Operasi Ketupat Lipu 2011, di lapangan Karebosi, Makassar, Senin (22/8/2011). Selain aparat kepolisian, apel gelar pasukan ini juga dihadiri oleh para personel TNI dari semua angkatan yang akan memback-up pengamanan operasi Ketupat Lipu 2011.
Menurut Johny dalam pidato amanatnya, anggota kepolisian harus bisa bersikap humanis dan bertindak optimal untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bisa mengacaukan keamanan dalam masa lebaran tahun ini.
Selain itu Johny juga mengimbau anggotanya agar tidak membiarkan adanya aksi teror yang memanfaatkan momentum lebaran atau tindakan organisasi tertentu yang melakukan sweeping dalam masa lebaran H-7 hingga H+7.
“Kita harus melakukan pendeteksian dini dengan mengoptimalkan intelijen dan Babinkamtibmas, agar persoalan yang bisa berdampak luas bisa diantisipasi,” pungkas Johny.
Johny menambahkan dalam pengamanan mudik lebaran ia menyiapkan 107 pos pengamanan dan 35 pos pelayanan di titik-titik yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas. Ia meminta sarana dan prasarana lalu lintas diberdayakan untuk mengawal proses mudik lebaran tahun ini.
“Dalam operasi Ketupat 2010 lalu, 76 persen kecelakaan terjadi pada pemudik motor, hal tersebut disebabkan sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jauh, oleh karena itu kami siapkan ambulans udara yang bisa memantau atau melakukan evakuasi jika dibutuhkan,” tandas jenderal bintang dua ini.
|dtc/tn|