Para pejabat Pakistan mengatakan serangan udara oleh pesawat Amerika Serikat (AS) diduga telah menewaskan sedikitnya 11 orang di wilayah kesukuan yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan.
Adapun serangan pertama ditargetkan pada sebuah rumah di daerah Warsak Azam Waziristan Selatan. Para pejabat intelijen Pakistan mengatakan beberapa warga asing tewas dalam serangan fajar itu.
Kemudian Senin, para pejabat mengatakan sebuah pesawat tak berawak menembakkan empat rudal di sebuah rumah di kawasan suku Waziristan Utara, menewaskan sedikitnya lima orang.
Para pejabat AS jarang mengomentari serangan rudal di wilayah Pakistan, karena serangan ini sangat tidak populer di seluruh Pakistan dan ditentang oleh pemerintah di Islamabad.
Serangan di Waziristan Selatan adalah yang pertama sejak bulan terakhir sejak aksi penangkapan seorang pegawai pemerintah AS oleh beberapa militan, ia berhasil menembak dan membunuh dua orang yang berupaya menangkapnya di kota Pakistan timur Lahore. Para pejabat Amerika mengatakan Raymond Davis bertindak untuk membela diri selama upaya perampokan, dan bahwa ia memiliki kekebalan diplomatik dari penangkapan.
Beberapa analis sudah menduga bahwa AS akan menghentikan serangan udara sementara itu pihak berwenang di Islamabad berupaya untuk melepaskan Davis.
Sementara itu, sebuah laporan berita AS mengatakan serangan udara di Pakistan tahun lalu dilakukan oleh CIA yang diyakini telah menewaskan sedikitnya 581 militan, tetapi hanya ada dua orang laki-laki muncul di daftar teroris yang paling dicari oleh AS.
The Washington Post melaporkan bahwa angka korban tentara militan yang berpangkat tinggi telah “terus meningkat.”
Surat kabar itu mengatakan hasil dari serangan rudal telah mengangkat banyak pertanyaan tentang “tujuan dan parameter” dari 118 serangan udara tahun lalu, yang masing-masing telah menelan biaya lebih dari $ 1 juta.
Media Washington Post melaporkan pihak berwenang Pakistan terus meminta serangan pesawat tak berawak dalam menyerang kamp-kamp militan, selain itu Islamabad kini meminta pemerintahan Obama untuk menempatkan penambahan pasukan “pembatasan baru” serta penggunaan kekuatan mematikan oleh pesawat tak berawak untuk menekan aksi brutal para militan.
Peter Bergen, pakar terorisme di New America Foundation mengatakan bahwa 94 persen dari mereka yang tewas oleh serangan udara hanya membidik para serdadu kaum militan. Dia berpendapat serangan mesti lebih terarah dengan membidik pada para pemimpin teroris untuk mengurangi kekacauan di Pakistan.|ade|
foto : france24.