Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton, mengatakan Amerika berkomitmen untuk membela Filipina di tengah sengketa wilayah dengan Beijing di Laut Cina Selatan.
Clinton memberitahu para wartawan setelah pembicaraan di Washington dengan Menteri Luar Negeri Filipina Albert del Rosario. Ia mengatakan kedua negara mencari cara terbaik bagaimana Amerika dapat memberi persenjataan yang dibutuhkan Filipina.
Amerika dan Filipina menandatangani perjanjian pertahanan bersama tahun 1951 yang mengharuskan kedua negara saling bantu apabila diserang.
Seperti dilansir situs airforcetimes.com, Clinton mengatakan Amerika prihatin bahwa insiden-insiden di Laut Cina Selatan dapat merongrong perdamaian dan stabilitas regional. Clinton mengatakan, ia menentang ancaman kekerasan oleh negara yang melakukan klaim. Del Rosario mengatakan negaranya siap untuk membela diri terhadap “tindakan agresif” di wilayah tersebut.
Beberapa negara yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan mengklaim zona ekonomi eksklusif di bagian-bagian perairan itu. Tapi China dan Taiwan mengklaim seluruh kawasan itu, umumnya berdasarkan peta yang sudah berabad-abad. Sengketa lama itu timbul lagi karena adanya endapan minyak dan gas di dasar laut di sana.
Filipina terutama sangat cemas dengan latihan angkatan laut China di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Para pejabat Filipina mengatakan, Clinton mengundang del Rosario ke Washington ketika meningkatnya ketegangan antara Manila dan Beijing atas kegiatan angkatan laut Beijing dekat kepulauan Spratley yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Filipina menghendaki janji bantuan Amerika sekiranya terjadi permusuhan dengan China berdasarkan perjanjian pertahanan bersama yang sudah berusia 60 tahun itu.
Amerika Serikat telah mengatakan secara umum bahwa Amerika mematuhi perjanjian itu tetapi tidak mau mengatakan apa yang akan dilakukannya dalam keadaan tertentu. Dutabesar Amerika di Manila, Harry Thomas, pekan lalu memberi jaminan kepada Filipina dukungan Amerika dalam “semua hal” termasuk sengketa kepulauan Spratley.
Vietnam, yang terlibat dalam sengketa lain dengan China di Laut Cina Selatan, juga telah mengatakan negara itu akan menyambut baik dukungan Amerika. Tetapi, Wakil Menteri Luar Negeri China Cui Tiankai mengatakan pekan ini bahwa Amerika Serikat hendaknya jangan mencampuri sengketa itu karena Amerika tidak mempunyai klaim wilayah di kawasan itu.|Heru Lianto|
Foto : Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton dan Menteri Luar Negeri Albert del Rosario/AP.