Pihak kepolisian menilai ada kejanggalan dalam kasus hilangnya M Luthfi Aupar Razaq (16), siswa SMA Lazuardi, Depok selama 3 hari. Polisi akan memintai keterangan sejumlah saksi terkait hilangnya anak dari Sukemi, staf khusus Mendiknas itu. “Kepala sekolah akan kita mintai keterangan. Ini adalah tanggung jawab sekolah, bagaimana kok korban jam segitu ke sekolah,” ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Depok Kompol Azhar Nugroho saat dihubungi wartawan, Kamis (18/8/2011).
Azhar menyampaikan, aparat Polsek Pancoran Mas telah mendatangi SMA Lazuardi pada Rabu (17/8) malam. Kedatangan polisi ke sekolah untuk mencari informasi kapan Luthfi terakhir nampak di sekolah tersebut. “Apakah dia betul datang ke sekolah atau tidak, ini yang sedang kita cari tahu. Juga kita mau tahu ada kegiatan apa dia sehingga pergi ke sekolah,” jelas dia.
Namun hingga kini, belum diketahui informasi apa yang sudah dikumpulkan pihak kepolisian. “Belum ada,” ucapnya. Selain pihak sekolah, kepolisian juga akan meminta keterangan dari pegawai Alfamart. Luthfi terkahir diketahui sopirnya turun di minimarket tersebut yang berjarak sekitar 100 meter dari sekolahnya. “Nanti kita lihat juga ke Alfamart, apa ada yang lihat dia pergi sama siapa,” ujarnya.
Selain pihak sekolah dan pegawai Alfamart, polisi juga berencana untuk memintai keterangan dari sopir yang mengantar Luthfi. “Sopir juga perlu dimintai keterangan, bagaimana kok dia sampai ninggalin anak itu,” tutupnya. Seperti diketahui, Luthfi menghilang sejak Minggu (14/8) sore. Saat itu, anak dari Sukemi, staf khusus Mendiknas itu menghilang setelah diantar sopir keluarga berbelanja di Alfamart, Depok.
Luthfi akhirnya pulang ke rumahnya di kawasan Jakarta Selatan pada rabu (17/8) siang. Selama menghilang, Luthfi mengaku dihipnotis 4 pria dan diajak berkeliling dari masjid ke masjid. |dtc|