Pelaku pembunuhan terhadap Ahmad Bukhairi (57) dan istrinya Siti Raisah (45), terungkap. Dialah Ali Rojai (26) yang tidak lain putra kandung kedua korban.
Ali menghilang sejak kedua orangtuanya ditemukan mulai membusuk, Selasa (3/8/2010). Namun, Jumat (6/8/2010) malam, dia ditangkap warga Desa Lupak, Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas, Kalteng karena berperilaku mencurigakan. “Sikapnya aneh, bahkan dia naik ke pohon karena ketakutan melihat warga,” ujar Kasat Reskrim Polres Kapus AKP Ganda M Saragih, Sabtu (7/8/2010).
Ali diduga mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun lalu. Ini diketahui dari keterangan kakak tersangka kepada petugas. Namun untuk memastikan, polisi berencana memeriksakan kejiwaannya.
Ali mengaku menghabisi kedua orangtuanya dengan menggunakan sebuah tajak, Sabtu (31/7/2010) malam. Ketika itu, korban Ahmad Bukhairi dan Siti Raisah terlelap di pondok eks transito tranmigran PLG sejuta hektare yang berada di kawasan Handil Sungai Angga, Kelurahan Selathulu, Kapuas.
Saat reka ulang, Sabtu, Ali memeragakan saat membantai kedua korban. Dengan tajak yang diperolehnya di dalam pondok itu, masingmasing korban mendapat timpasan paling sedikit sepuluh kali. Selanjutnya, dia membuang tajak ke genangan air di depan tempat tinggal orangtuanya dan kabur dengan sebuah jukung ke Desa Lupak.
Motifnya, Ali menyebut ayahnya sering main perempuan sehingga membuatnya sakit hati. Tapi kenapa ibu juga ikut dibunuh? “Ibu ikut bela-belain bapak,” katanya dengan bahasa Jawa.
Namun keterangan lain menyebut, tersangka melakukan perbuatan itu karena marah permintaannya dibangunkan rumah pada sebuah lahan milik korban di kawasan Sungaikayu, tidak dipenuhi.
“Kami bisa tenang. Saat pelaku belum ditangkap, warga resah karena takut sewaktu-waktu pelaku datang dan melakukan hal serupa kepada yang lain,” ketua RT 27 Handil Sungaiangga Siha.
Sumber: banjarmasinpost.co.id