Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut melihat kesinambungan komoditi perkebunan Sulut tengah terancam. Tanaman kelapa banyak rusak, diserang hama ganas. Padahal kelapa telah menjadi salah satu komoditi andalan Sulut. Produksi cengkih mulai berkurang, karena usianya telah uzur. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengusulkan anggaran Rp1,2 miliar pada rancangan APBD 2011 untuk peremajaan sejumlah tanaman perkebunan di wilayah.
Anggaran ini baru untuk peremajaan belum termasuk dana pendamping, tutur Kadis Perkebunan Sulut Jeffry Rumbajan. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pengadaan bibit kelapa 90 ribu buah, tanaman cengkih sebanyak 15 ribu buah, tanaman pala sebanyak 15 ribu buah. Kemudian tanaman kayu manis sebanyak 14 ribu buah, tanaman vanili sebanyak 15 ribu stek serta tanaman pohon aren juga puluhan ribu bibit.
Bentuk penyaluran bibit nantinya, hanya berdasarkan permohonan bantuan dari sejumlah kelompok tani yang benar-benar memiliki lahan atau tidak fiktif. “Pemerintah daerah langsung melakukan verifikasi dan cek lapangan, apa benar pemohon bibit tanaman itu benar-benar memiliki lahan perkebunan atau tidak, supaya tepat sasaran,” katanya. Sementara sepanjang tahun 2010, peremajaan tanaman kelapa mengalami peningkatan hingga 4.400 hektare dengan jumlah bibit kelapa telah disebar ke petani mencapai 438.975 bibit kelapa.
Di sisi lain sejumlah petani kelapa asal Bolmong raya berharap pembagian bibit ini nantinya dibagikan secara merata kepada petani yang benar-benar punya lahan kelapa. “ Kami berharap bisa mendapatkan bibit sebab selama ini justru banyak oknum yang mengaku petani, tetapi kenyataannya tak punya lahan, tutur Kasman dan beberapa petani asal Bolsel.
Sumber: manadopost.co.id