
Dua anggota DPR Kota Subulussalam nekat memalang pintu ruang kerja Sekretaris Dewan (Sekwan) setempat, Sulisman, Selasa (12/6) sekitar pukul 11.30 WIB. Pemalangan itu buntut dari kekesalan para wakil rakyat terhadap kinerja Sekwan Sulisman yang selama ini dikabarkan jarang masuk kantor tanpa alasan yang jelas.
Pantauan Serambi, sedikitnya tiga lembar papan dipakukan kedua wakil rakyat itu pada kusen pintu ruang kerja sekwan yang berdampingan dengan ruang kerja Kabag Risalah Sekretariat DPRK Subulussalam. Aksi anggota dewan ini menjadi tontonan para staf di gedung tersebut.
Anggota dewan yang melakukan pemalangan itu adalah Bakhtiar HS dan Netap Ginting, masing-masing politisi PDI Perjuangan dan PKPI. Keduanya mengaku sudah mengonsultasikan rencana pemalangan pintu ruang kerja sekwan itu kepada pimpinan dewan, Pianti Mala.
“Kami sudah berkonsultasi. Beliau tidak menyuruh dan tidak melarang. Aksi ini kami lakukan karena sekwan jarang masuk kantor, jadi buat apa ada ruangan ini?” gugat Netap Ginting diamini Bakhtiar yang juga Wakil Ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) setempat.
Menurut Netap, mereka sudah beberapa kali berusaha menemui sekwan, namun tak berhasil. Bahkan tiga pimpinan dewan yang mempunyai kepentingan dengan sekwan juga tak berhasil bertemu. Hal ini, lanjut Netap, bahkan sudah dibicarakan dalam rapat dengan seluruh anggota dewan. Intinya, anggota dewan akan menemui Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti SH untuk mendesak pencopotan sekwan.
Netap menambahkan, mereka tidak akan membuka palang pintu ruang sekwan itu sebelum sekwan diganti. “Kami baru buka kalau ada respons dari wali kota untuk mengganti sekwan,” tegas mantan ketua Komisi B DPRK Subulussalam ini.
Pokja terkendala
Bakhtiar HS menambahkan, meski secara administrasi sekwan bertanggung jawab kepada wali kota, tapi secara politis tugasnya melayani atau membantu tugas-tugas dewan, bukan malah sebaliknya.
Tapi yang terjadi di Subulussalam, kata Bakhtiar, sekwan justru sulit ditemui karena jarang masuk kantor. Menurut Bakhtiar, bukan hanya anggota dewan yang kesal atas kinerja sekwan tersebut, tetapi juga tiga pimpinan dewan. Oleh karenanya, beberapa waktu lalu para unsur pimpinan berupaya menemui wali kota untuk melaporkan kinerja Sekwan Sulisman dan seharusnya diganti.
Bakhtiar menyebutkan, beberapa tugas dewan terkendala akibat sekwannya tidak aktif. Misalnya, kelompok kerja (pokja) untuk membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Subulussalam Tahun 2011. Sesuai keputusan pimpinan dewan, Sulisman yang ditunjuk sebagai sekretaris dalam pokja itu.
Tapi, kata Bakhtiar, pokja tersebut tidak dapat bekerja normal. “Bagaimana pokja bisa berjalan, sementara sekretaris yang seharusnya bertugas mendokumentasikan berbagai hal yang berkembang, tidak pernah hadir dalam rapat,” ungkap Bakhtiar.
Netap menambahkan, kalaupun masuk kerja, selama ini Sulisman hanya sebentar saja, lalu pulang. Informasi lain yang berkembang, Sulisman selama ini kerap pulang- pergi ke Medan, Sumatera Utara. Kabar lain, Sulisman sering ke luar daerah untuk berobat.
Namun, hal ini dipertanyakan anggota dewan. Menurut mereka, jika benar sakit, sejatinya ada surat keterangan dokter. Karena itu, para wakil rakyat setempat mendesak Wali Kota Subulussalam segera mengganti Sulisman.
HP nonaktif
Sekwan Sulisman yang coba dikonfirmasi Serambi seharian kemarin, tak berhasil. Dua nomor ponselnya: 08116598** dan 081260887** yang selama ini biasa ia gunakan, tidak aktif.
Menurut Bakhtiar, pihaknya sulit berkomunikasi dengan sekwan sekalipun melalui telepon seluler lantaran yang bersangkutan kerap gonta-ganti nomor hp.
Terkait aksi pemalangan ruang kerja sekwan tersebut, Ketua Lembaga Pemerhati Aspirasi Publik (Lepasp) Kota Subulussalam, Andong Maha meminta Wali Kota Merah Sakti bersikap tegas dan sigap mengevaluasi kinerja sekwan tersebut.
Andong bahkan menengarai, bukan cuma sekwan, tetapi juga beberapa kepala SKPK, badan dan kantor di lingkungan Pemko Subulussalam, suka bolos. “Wali kota hendaknya segera mengambil tindakan dan mengevaluasi para pejabatnya yang tak serius bekerja itu,” imbuhnya. [tribunnews.com]