Pakar transportasi Darmaningtyas memprediksi, angka kecelakaan pada saat mudik lebaran mengalami peningkatan akibat karena pemerintah belum bisa menciptakan sistem yang baik. “Yang harus dipecahkan pemerintah soal angkutan lebaran, agar energi masyarakat tidak habis memburu tiket kalau pemerintah bisa menciptakan sistem yang baik. Kondisi ini meningkatkan stres. Angka kecelakaan meningkat,” katanya dalam Perspektif Indonesia bertema ‘Kapankah Mudik Nyaman?’ di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/8).
Menurutnya, peningkatan jumlah pemudik tidak telalu signifikan. Tetapi, angkutan terbatas sehingga diperkirakan banyak pemudik yang menggunakan sepeda motor sehingga angka kecelakaan ini diperkirakan meningkat tahun ini. Darmaningtyas meminta agar pemerintah memberikan peran yang besar dan memberikan subsidi khusus untuk lebaran agar golongan masyarakat bawah bisa nyaman melaksanakan mudik, karena mudik ini erat kaitannya dengan problem ekonomi. “Lebaran itu tahunan, mestinya pertimbangannya bisa matang. Yang harus dipecahkan pemerintah soal angkutan lebaran,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pada tahun 2009, jumlah korban kecelakaan tercatat 4.045 jiwa dari total jumlah pemudik 2,2 juta jiwa. Rinciannya, sebanyak 702 orang meninggal, 1.646 luka berat, dan 1.697 orang luka ringan. Sementara, pada tahun 2010, jumlah korban kecelakaan menurun secara signifikan menjadi 1.658 jiwa dari jumlah pemudik 2,3 juta jiwa. Rinciannya, 328 korban tewas, 438 luka berat, dan 892 korban luka ringan. |dtc|
foto: ilustrasi/ NTMC (8333)