Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menganugerahkan penghargaan Arsiparis Teladan kepada arsiparis (pengarsip) berprestasi di tahun 2011. Selain penghargaan kepada arsiparis teladan, ANRI juga memberikan penghargaan pemenang lomba karya tulis bidang kearsipan 2011.
Mereka yang memperoleh penghargaan sebagai arsiparis teladan 2011 adalah Septi Wuryani dari Jawa tengah sebagai pemenang pertama, disusul peringkat ke-2 Ach Fauzan dari Sekretariat Negara dan Yuniarsi dari Sulawesi Selatan sebagai pemenang ketiga.
Kepala ANRI M Asichin mengatakan, penghargaan itu akan mendorong para arsiparis untuk selalu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya. “Ini penjurian profesional, arsiparis teladan dipilih karena memiliki integritas, berpengetahuan dan profesional dan yang terpenting adalah kejujuran dan kesetiaan kepada Negara” ujar Asichin dalam rilis yang diterima wartawan Rabu (17/8/2011).
Untuk dapat menjadi seorang arsiparis teladan, para peserta diharuskan melewati ujian tertulis dan ujian praktek yang terdiri dari presentasi maupun wawancara. Mereka adalah calon yang ditunjuk oleh 33 provinsi maupun lembaga untuk mengikuti kegiatan tahunan itu. Pemenang mendapatkan tropi, piagam maupun kesempatan untuk belajar di luar negeri.
Asichin menegaskan, tahun depan penghargaan serupa akan diberikan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menurutnya, untuk pembinaan profesi dan keahlian arsiparis di Indonesia, ANRI telah bekerjasama dengan Universitas Leiden Belanda untuk pengembangan arsip statis, dan akan menjalin kerjasama serupa dengan Negara Australia.
“Dalam rangka pembinaan profesi, kerjasama dengan Leiden dengan arsip statis akan disekolahkan jenjang S2 dan S3, dan akan dibuka di Negara Australia,” jelasnya. Selain kegiatan Arsiparis Teladan 2011, Kepala ANRI juga memberikan penghargaan kepada pemenang lomba karya tulis kearsipan 2011. Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah peran arsip dalam pendidikan karakter bangsa dan peran arsip dalam meningkatkan nasionalisme bangsa. Dengan peserta yaitu pelajar dan umum.
“Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan dunia kearsipan nasional,” paparnya. |dtc|