Mojokerto – Proyek pelebaran jalur arteri nasional Bypass Mojokerto yang sangat rawan kecelakaan atau blackspot area dikebut. Pelebaran jalan mulai Km 51 hingga 52 itu ditargetkan H-10 lebaran tuntas dan bisa dilewati pemudik.
Pantauan detiksurabaya.com, Jumat (20/7/2012) ruas jalan yang menghubungkan Surabaya-Yogyakarta ini tengah dikebut penyelesaiannya. Pelebaran jalan ini kini masih dalam tahap pengurukan dan pemadatan bagian dasar aspal.
Menurut Ponadi, mandor proyek jalan garapan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, pelebaran jalan Km 51 – 52 ini hanya dilakukan sisi kanan dari arah Surabaya. Sebab, untuk melebarkan sebelah kiri, akan membutuhkan waktu lama karena kondisinya butuh pengurukan ekstra.
Pelebaran jalan sepanjang 1 Km ini, lebarnya bervariasi. Mulai dari 3,65, 3,75,3,85 hingga 4 meter. “Kalau jalan menikung, akan lebih lebar dibanding ruas yang lurus,” kata Ponadi saat berbincang dengan detiksurabaya.com.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, ruas Km 51 hingga 52 Bypass Mojokerto ini, sangat rawan terjadi kecelakaan. Apalagi saat malam hari kondisi penerangan jalan sangat kurang. Selain itu, terdapat 2 tikungan yang cukup tajam dengan kondisi jalan miring.
“Km 51 arah ke Jombang ini memang sangat rawan kecelakaan. Hampir setiap harinya terjadi kecelakaan. Disini, angka meninggal akibat kecelakaan sangat tinggi,” kata Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Samirin.
Perlu diketahui, pada Senin (12/09/2011) lalu, terjadi kecelakaan maut di Km 52 jalur arteri nasional ini. Bus Sumber Kencono bernopol W 7181 UY dari arah Surabaya ini terlibat tabrakan hebat dengan minibus Elf bernopol AG 7103 ML. 20 Nyawa melayang dalam kecelakaan ini.
“Kecelakaan maut dengan 20 korban meninggal itu kejadiannya pasca lebaran. Kini jalan dilebarkan untuk menekan angka kecelakaan di jalur tengkorak ini,” ujarnya. [dtc]