Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan banyaknya penumpang yang meyelinap dengan tidak menggunakan tiket, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menjalin kerja sama dengan Polda Sumut.
“Walau sudah ada polisi khusus kereta api, PT. KAI juga meminta bantuan personel polisi untuk menjaga keamanan di dalam kereta dan stasiun. Tujuannya untuk menjaga tindak kriminalitas dan mengantisipasi penumpang tanpa tiket naik ke atas kereta,” demikian disampaikan Kepala Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sutikno kepada sejumlah wartawan di Medan, Senin (22/8).
Selain mengantisipasi hal tersebut, lanjutnya, PT KAI juga akan menempatkan petugas khusus di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Petugas tersebut akan mengamankan perjalanan kereta api saat melewati lintasan tanpa palang pintu neng-nong guna mengantisipasi kecelakaan saat mudik dan arus balik Lebaran.
“Sepanjang jalur kereta api dari Medan menuju stasiun kereta api Pematang Siantar hingga Rantau Prapat terdapat sekitar 37 titik tanpa palang pintu. Petugas yang ditempatkan di titik rawan tersebut akan tetap berjaga selama 24 jam secara bergantian,” paparnya.
Petugas yang ditempatkan di lokasi tanpa palang pintu akan dilengkapi bendera, pluit dan senter khusus. Tujuannya untuk mengantisipasi kecelakaan. Selain itu, PT. KAI akan mengefektifkan saluran komunikasi antar stasiun agar petugas stasiun mengetahui keberadaan kereta api di perjalanan sebelum memasuki stasiun, termasuk menggunakan telepon seluler.
Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, tambah Sutikno, PT. KAI Divre Sumut mengoperasikan 11 lokomotif dengan jumlah gandengan kereta masing-masing 12 gerbong penumpang. (mes)