Rekam jejak Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi benar-benar dikuliti panitia seleksi (Pansel) Pimpinan KPK. Salah satu yang ditanyakan mengenai pendapatan seorang jenderal yang kadang melebihi jumlah penghasilannya.
“Polisi itu bisa ngobyek macam-macam. Banyak yang obyek macam-macam. Kalau gaji doang nggak akan hidup. Sangat naif selalu anggap korupsi,” kata Aryanto menjawab pertanyaan salah seorang anggota Pansel, Saldi Isra, di kantor Kemenkum HAM, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Senin (15/8/2011).
Bukan sebatas sampai di situ saja pertanyaannya. Menkum HAM Patrialis Akbar pun ikut mencecar dengan pertanyaan yang cukup menohok.
“Berani nggak menindak yang tadinya atasan Bapak (di Polri)?” tanya Patrialis.
Aryanto menjawab tegas bahwa dia siap mengusut kalau ditemukan bukti pidana. “Kalau nggak berani, ya jangan jadi Ketua KPK,” tantang dia.
Aryanto pun sempat ditanyai mengenai jumlah rekening keluarganya yang sampai 10 buah rekening dan juga aktivitasnya sebagai konsultan Mitra Abutama Finance saat menjadi Kadiv Binkum Mabes Polri.
“Apa enggak ada conflict of interest?” tanya Saldi.
“Menurut saya nggak, PT itu dulu kecil. Saya konsultan. Sampai sekarang masih,” tutur Aryanto.
|dtc/tn|