Amerika Serikat secara diam-diam akan menghentikan dan mencurigai setiap pria muslim pasca serangan 9-11, sejak serangan teroris ke AS, setiap laki-laki yang datang ke AS yang berasal dari negara-negara muslim harus mendaftar dan meregistrasi diri mereka kepada pemerintah federal. Demikian menurut laporan Montreal.
Program kontroversial dengan label NSEERS atau Sistem Keamanan Nasional bagi pendatang yang masuk dan keluar AS bertujuan guna memantau arus kepergian dan kedatangan para pendatang, di mana nantinya AS akan lebih mudah memantau pergerakan teroris yang akan menyerang AS. Untuk itu diperlukan “registrasi, sidik jari dan wawancara khususnya bagi pengunjung laki-laki berusia 16 tahun atau lebih tua khususnya berasal dari negara-negara Muslim atau Korea Utara.”
Namun banyak pengamat terorisme mengecam program ini karena dinilai diskriminasi dan tidak adil serta melecehkan privasi ribuan pengunjung yang datang dan keluar AS.
NSEERS adalah program untuk ” menangkap teroris,” kata Shoba Sivaprasad Wadhia, seorang profesor hukum di Penn State University yang telah melakukan penelitian pada program ini, sebagaimana dilansir situs Security Management. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa sistem ini” tidak efektif dan mengasingkan.”
Departemen Keamanan Dalam Negeri akhirnya mengumumkan pada situsnya pada tanggal 28 April untuk mengakhiri program kontroversial itu.
Artikel tersebut melaporkan bahwa banyak orang merasa bahwa program itu telah melakukan”pelecehan etnis.” Sekitar 80.000 orang akhirnya terdaftar dalam program ini, dan telah mengakibatkan lebih dari 2.000 orang dideportasi.
Beberapa ahli dan pengamat mengatakan bahwa system ini merupakan salah satu sisa-sisa terburuk dari rasa takut atas serangan 9 / 11.”
Sistem ini banyak menuai kecaman dari berbagai kalangan karena dinilai sangat diskriminasi dan telah dinilai melanggar privasi, serta fakta bahwa ketakutan melanda banyak orang karena mereka melihat orang-orang yang terdaftar sebagian ditahan dan dideportasi dalam beberapa kasus.
Abed Ayoub, Direktur Hukum Nasional untuk Komite Anti-Diskriminasi Amerika-Arab, menyatakan, “Setiap metode kebijakan rasis akan gagal, seperti yang terjadi dengan NSEERS.”|SWATT Online|
Foto : Sidik Jari/SM
rasis