Menteri Pertanian Australia, Joe Ludwig berangkat ke Indonesia belum lama ini, ia akan bertemu dengan berbagai pihak di Indonesia untuk menyelesaikan masalah penghentian ekspor sapi ke Indonesia, ia meyakinkan bahwa ekspor sapi Australia bisa dilanjutkan dengan memilih rumah jagal yang sesuai dengan aturan bersama.
Ludwig akan menghabiskan tiga hari kunjungannya ke Indonesia guna meninjau rumah penjagalan dan mengadakan pertemuan dengan pejabat pemerintah, termasuk rekannya, Menteri Pertanian Indonesia, Suswono.
Seperti dilansir The Australian, pemerintah Australia mengatakan bahwa perdagangan Sapi ke Indonesia dapat kembali dilanjutkan dengan syarat tempat pemotongan hewan telah mendapat akreditasi sebagai tempat pemotongan hewan yang sesuai dengan aturan yang disepakati, Menteri Pertanian Australia, berjanji akan memastikan ekspor sapi dapat dilanjutkan dalam waktu sekitar tiga minggu kedepan, Ludwig akan memastikan “jaminan rantai pasokan” sapi ke Indonesia.
Sementara itu, Ludwig mengatakan ia akan bekerja semaksimal mungkin serta terus membahas kerja sama dengan Indonesia untuk membuka kembali perdagangan.
“Ini adalah hubungan penting yang luar biasa untuk Australia dan Pemerintah Australia tetap berkomitmen untuk bekerja secara konstruktif dan kooperatif dengan Indonesia tentang masalah ini,” katanya.
Banyak pihak di Australia menyayangkan dengan sikap pemerintahnya yang telah menghentikan ekspor sapi tersebut dan berpotensi kehilangan $ 320.000.000 dari nilai perdagangan.
Henderson anggota parlemen dari partai Buruh dan Koalisi pemerintah terus menekan pemerintah tentang pentingnya perdagangan dengan Indonesia.
Larangan muncul sepekan setelah Canberra menunda ekspor lima sapi kepada sebelas rumah jagal Indonesia. Sebab laporan televisi pemerintah, yang di dalamnya terdapat cuplikan mengerikan tentang ternak-ternak yang disiksa di Indonesia.
Penyiksaan itu termasuk menendang, memukul, mencungkil mata dan mematahkan ekor beberapa binatang saat pegawai rumah jagal berusaha memaksa mereka masuk ke kandang.
Indonesia berjanji menyelidiki, meski tidak ada peraturan di Indonesia yang bisa digunakan untuk menghukum mereka yang didapati menyiksa binatang.
Australia menghentikan pasokan sapi potong hidup untuk tiga rumah pemotongan hewan di Indonesia. Hal ini dilakukan setelah pihak terkait di Australia melihat program Four Corners ABC soal penanganan sapi asal negara tersebut.
Dalam tayangan Four Corners ABC yang ditayangkan akhir bulan lalu, terlihat gambar rumah pemotongan hewan memberlakukan sapi asal Australia. Di sana terlihat mata sapi dicungkil, ekor dipatahkan, dan tenggorokan dipotong.
“Kekejaman pada hewan Australia tidak dapat diterima,” kata kepala eksekutif LiveCorp Cameron Hall mengatakan dalam sebuah pernyataannya.
Hall menambahkan, “Grafis ini dan rekaman menyedihkan telah mengganggu dan menghalangi industri, terutama mengingat upaya besar kita untuk meningkatkan kesejahteraan hewan di Indonesia.”
LiveCorp akan memberikan pelatihan tambahan untuk pekerja di rumah potong hewan itu agar segera memperbaiki kondisi.
“Strategi kesejahteraan hewan kami difokuskan untuk memastikan ternak kami hanya diberikan untuk fasilitas di mana rantai pasokan memenuhi atau melebihi standar kesejahteraan hewan global,” kata Hall.
Ekspor sapi potong hidup Australia senilai 652 juta dolar Australia (US$ 697 juta) pada 2008-2009, dengan Indonesia sebagai pasar terbesar. Industri menyokong pekerjaan sekitar 10 ribu pekerja di kawasan Australia.
Canberra juga mendanai sejumlah proyek yang bertujuan meningkatkan infrastruktur dan pelatihan untuk mempromosikan penanganan hewan lebih baik dan praktik-praktik penyembelihan.| Heru Lianto|